👻 ˖ 𝐁𝐮𝐧𝐝𝐚

3 1 0
                                    

"Aku selalu bermimpi, menangis sejadi-jadinya di dalam benang kusut yang menjebak, ruangannya gelap tapi tidak segelap sampai aku tidak bisa melihat." Aku bercerita setelah makan malam bersama abang ku di meja makan.

Ia menurunkan lengannya, posisinya ia perbaiki hingga sempurna berhadapan denganku. "Lalu?" tanyanya.

"Di tengah-tengah aku menangis, bunda datang. Ia selalu dengan mudah masuk ke dalam benang kusut itu dan menghampiri ku dengan teh melati hangat, ia menyendokkan teh itu sedikit demi sedikit sehingga sensasi hangat teh melati membuatku kembali tenang."

Aku memberi jeda sebelum lanjut bercerita.

"Ia selalu bertanya 'mau ikut bunda?' dan pertanyaan itu selalu tidak sempat ku jawab karena langsung terbangun. Mimpi itu terus berlanjut hingga kemarin malam, aku tak lagi bermimpi tentangnya. Atau lebih tepatnya tidak bermimpi sama sekali."

Cerita ku selesai, aku melihat abang ku menelan habis teh melati nya sebelum bertanya.

"Kau tau apa artinya Evan?"

Aku menggeleng "tidak."

  Ada sedikit helaan nafas setelah ia menatapku "bunda, tau anaknya masih takut mati."

Misteri Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang