Seandainya aku kembali ke masalalu.
Seandainya aku bisa mengubah masalalu.Semenjak dua tahun terakhir aku sering sekali menggumam kan kalimat itu, tau kenapa? Karena kaki kiri ku di potong oleh seorang begal dengan goloknya.
Betapa sakitnya saat mereka memotong kaki kiriku, sampai rasanya mau mati saja, untungnya aku bisa membeli kaki palsu agar bebanku berkurang.
Seandainya dua tahun yang lalu aku tak berjalan melewati gang sepi itu karena terburu-buru...
Sialan, aku benar-benar menyesalinya."Dek" panggil seorang kakek tua yang tiba-tiba berada di depanku.
"Ya?" tanyaku.
"Apa kau punya permintaan?"
"Eh?"
"Aku bisa mengabulkan satu permintaan mu, dan aku akan melipat gandakan satu permintaan mu itu menjadi 100x lipat!"
Aku berjalan melalui kakek tua itu, mungkin kakek itu sudah gila.
"Kau benar-benar tak mau?" tawarnya yang tiba-tiba berada di depanku lagi.
"Berhenti menggangguku"
"Aku bisa mengabulkan apapun"
"Tolong berhenti, jangan menggangguku aku sedang terburu-buru"
"Aku benar-benar bisa mengabulkan apapun"
"CK! IYA SUDAH AKU INGIN KEMBALI KE MASA 2 TAHUN LALU, SAAT DIMANA KAKI KU DI POTONG OLEH BEGAL SIALAN ITU!!" teriak ku saking kesalnya.
Kakek itu tersenyum lalu pergi, benar kata ku, dia gila, aku pun kembali berjalan, melewati sebuah tiang listrik, di sebuah tiang listrik tersebut terdapat kertas audisi, aku pun melihatnya.
"Bukankah kertas ini sudah ada dari 2 tahun yang lalu? awet juga?" gumamku heran.
"Ah kenapa aku memikirkan hal yang tak penting? ngomong-ngomong kaki kiri ku kenapa bisa merasakan sesuatu? bukannya kaki kiriku buntung? bukannya ini kaki palsu?" Gumam ku sembari berjalan menuju gang itu lagi.