👻 ˖ Cerita Seram

2 1 0
                                    

Di suatu malam di sebuah pos ronda yang ada di desa, aku yang memang biasanya sangat suka duduk dan merenung di pos ronda itu, tiba-tiba di datangi oleh dua orang pemuda yang tak kukenal namun begitu ramah kepadaku.

Kami pun berkenalan. Mereka berdua terlihat seperti pemuda biasa-biasa saja menurutku. Tak ada yang mencolok.

Sejam lebih kami saling berkenalan dan lebih dekat layaknya seorang teman.
Setelah mulai akrab, mereka pun mengeluarkan sebuah kopi yang mereka bawa dan sebuah rokok.

Dan malam itu, waktu telah menunjukkan pukul 12 Malam. Susananya sudah sangat gelap dan dingin.

Mereka berdua hanya duduk bersama sambil merokok dan minum kopi. Kecuali aku.

Tiba-tiba, temanku si Risal memulai percakapan yang memecah kesunyian malam.

"Eh, San! Lo punya cerita serem ngak? Lagi gabut nih. Dari pada diem seribu bahasa kaya orang baru pacaran aja!" serunya kepadaku.

"Em, si Inal ajalah!" ucapku datar kemudian Inal menatapku.

Kemudian si Risal ikut menatap si Inal.

"Em, iya! Gua punya pengalaman horor!"
ujar si Inal terlihat ogah-ogahan

"Ya udah, ceritain!" seru si Risal.

"Jadi gini, sebenarnya ... gua itu udah meninggal. Dan mayat gua ada di belakang rumah Pak Rt. Di samping pohon-pohon pisang yang udah di tebang itu!" ucap si Inal dengan datar tanpa intonasi dan tanpa gairah kehidupan sama sekali.

Dia menatap kami dengan tatapan kosong. Dia melihat kami, tapi pikirannya jelas tidak berada di kami.

"Eh, Nal! Lo keterlaluan amat." ucap si Risal.

Si inal tak bergeming. Tiba-tiba ...

AAAAGGGGGHHHHHHRRR

Aku terkejut karna teriakan si Inal. Sementara si Risal loncat ketakutan. Kemudian dia tertawa melihat ekspresi kami berdua karena ulah konyolnya.

"Hahahaha! Takut yah?" tanyanya yang di iringi dengan tawa yang menggelikan dan penuh ledekan.

"Kurang ajar banget ah!" ucap si Risal sambil duduk kembali di tempatnya semula setelah melompat ketakutan. Aku hanya mengusap dadaku.

"Sekarang elo Sal, yang bercerita! Harus seram loh!" kata si inal.

Aku menatap si Risal.

"Hemmmm, oke!" jawab si Risal menerima tantangan si Inal.

"Jadi gini, ini bukanlah sebuah cerita biasa. Ini kenyataan." Dia berpindah posisi.

"Sebenarnya, dulu ada sebuah keluarga yang awalnya bahagia, namun akhirnya berakhir tragis dan menyeramkan. Mata mereka di cungkil selagi jantung masih berdetak. Tangan dan kaki mereka di potong selagi mulut masih mengeram kesakitan. Dan akhirnya, mereka mati karna sebuah siksaan yang sangat sangat tak berperikemanusiaan." ucapnya dengan nada yang semakin lama semakin merendah.

Aku terkejut mendengar ceritanya.

"Terus!" ucapku penasaran.

"Kau tau? Dulu, keluarga itu, bertempat tinggal di atas pos ronda yang sedang kita duduki ini." ucap si Risal.

Aku menelan ludahku. Sementara si Inal mulai menatap si Risal dengan tatapan mengerikan dan ketakutan.

Tiba-tiba-

AAAAGGGHHHRRR

Inal berteriak histeris karna lampu pos ronda itu tiba-tiba mati lalu kemudian hidup kembali.

"Hahahaha!" si Risal tertawa sambil menyalakan kembali lampu pos ronda itu.
Pantas saja dia berpindah posisi tadi.
Ternyata dia mendekat ke colokan lampu pos ronda itu.

"Kaget gua loh!" ucap si Inal.

"Hahahaha. Kan lo yang duluan!" ucap si Risal.

Tapi, di satu sisi, aku bingung. Dari mana si Risal tau bahwa keluargaku dan aku pernah di mutilasi tepat di atas pos ronda ini. Kejadian itu kan sudah lama dan pelakunya belum tertangkap.

Si Risal membuyarkan lamunanku.

"Eh, lo lagi deh yang cerita San!" si Risal menatapku.

Aku pun menatapnya.

"Iya gua lagi." ucapku dengan tatapan tajam dan kosong.

"Apa kalian tidak menyadari, bahwa aku telah lama mati?" ucapku dengan nada berat dan datar.

Aku berjalan mendekat semeter ke bola lampu yang ada di atas kami.

"Alah, basi San! Kan tadi gua cerita gitu!" ucap si Inal.

Aku menatapnya lama. Lalu kemudian berkata,

"Apa kalian tidak memperhatikan, kalau bayanganku tidak ada, walaupun kini aku berada tepat di bawah bola lampu?" Aku tersenyum kepada mereka berdua.

Mereka langsung melihat ke arah kakiku dan berlari dengan teriakan paling mengerikan yang mereka punya....

Misteri Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang