👻 ˖ Kuliah Malam

2 1 0
                                    

Jadwal kuliah telah dikeluarkan. Untuk mata kuliah sosiologi, ada beberapa kali akan diadakan pada malam hari. Seperti di kampus - kampus biasanya, batas absen mahasiswa adalah 3 kali.

Pertemuan pertama aku ikuti dengan senang hati, meski tak ada satu pun mahasiwa yang aku kenal dikelas ini. Yaa... Mungkin  karena dosennya ramah dan cukup baik hati.

Malam kedua dan ketiga pun aku lalui dengan penuh semangat, materi yang diajarkan pun juga dari hari - kehari semakin menarik.

Tetapi seminggu kemudian, entah mengapa penanggung jawab mata kuliah sosiologi mengundangku. Alasannya mata kuliah ku bermasalah.

Sesampainya di ruangan, beliau memintaku menjelaskan alasanku absen lebih dari 3 kali berturut turut.

"Absen bagaimana? Aku selalu hadir dimata kuliahmu dengan dosen pengganti bapak" Ucapku dengan penuh keheranan

"Haaa...? Dosen mana? siapa? Kapan? Dimana? Tolong jangan main main yaa...!" Tanya pak Indra, dosen Sosiologi.

Mataku tertuju pada sebuah foto di dinding, dibelakang pak Indra. Telihat dosen yang mengkuliahiku kemarin lengkap dengan kawan- kawan kuliah malamku.

"Ya... Dia! Pak Elia kalo tidak salah... aku selalu hadir disetiap mata kuliah pak Elia bersama mereka juga..." Kataku sambil menunjuk foto dibelakang pak Indra.

Pak Indra berbalik, Ekspesinya sangat terkejut. Pak Indra menatap tajam seolah sedang mengintrogasi. Diberkata "Apa kau bersungguh sungguh? Kau hadir dikelas mana? Kampus berapa?"

Pak Indra kemudian perlahan mendekati foto itu, dan mencopotnya dari dinding. Dia kemudian memintaku memperhatikan baik- baik foto itu, dan dengan tegas menanyakan kembali kebenaran ucapanku. Namun aku tetap bersikukuh tentang pernyataanku.

Ekspresinya begitu mengundang tanda tanya. Dengan menggeleng - gelengkan kepalanya ia berkata "Elia adalah asisten dosen terbaikku. Foto ini diambil 3 tahun lalu. ketika mereka hendak menyemangati secara langsung kawan mereka yang akan berlomba debat Sosiologi antar kampus.

Perjalanan mereka sangat menyenangkan. Naas! Mobil mereka mengalami kecelakaan yang membuat para penumpannya tewas, termasuk pak Elia."

Pernyataan Pak Indra membuatku kaget bercampur takut. "Lalu apakah aku bermimpi? Mana mungkin aku kuliah bersama hantu!" Tanya diriku dalam hati.

Yang pasti, aku harus menyelidiki fenomena aneh ini. Bukan hanya karena penasaran. Namun, aku butuh bukti-bukti untuk memperkuat pernyataanku didepan pak Indra.

Nyaris saja terlambat! Jam menunjukkan pukul 8.50 malam, sementara kuliah akan ditutup pada pukul 9 malam.

Dari kejauhan, aku berusaha mengintip dengan perlahan. Takutnya, itu adalah kelas yang salah. Atau mungkin aku bakalan ketahuan.

Kemarin mungkin aku sedikit tak percaya. Namun kali ini kedua kalinya aku melihat dengan mata kepala. Kuliah malam itu, benar-benar dihadiri oleh orang-orang yang ada di foto kemarin. Yakni Pak Elia dan para mahasiswanya.

Perlahan aku mendekati kelas, guna mendapatkan posisi yang pas. Tentunya untuk mengintip kelas itu lebih jelas.

Perasaan berbeda tentunya aku rasakan. Awalnya biasa saja ketika menghadiri kelas pertama. Kali ini aku dipenuhi rasa takut setelah mengetahui kenyataan bahwa semua yang ada disana bukan lagi manusia.

Dari saku celana, ku keluarkan handphone berkamera. Meski kameranya spesifikasi standar. Semoga saja jarakku saat ini dapat menangkap jelas aktivitas di ruang kelas itu.

"Cekrek!!!"

Celaka! Aku lupa mematikan Blitz handphoneku! Sepertinya Kilauan blitz itu memancing perhatian. Dan saat ini seluruh mata tertuju ke arahku.

Seketika semua Lampu menjadi padam! Bersamaan dengan itu, gelisah dan ketakutan bercampur didada. Takutnya akan terjadi adegan-adegan layaknya film horor yang sering aku lihat.

Ketakutanku semakin bertambah, takala terdengar suara langkah yang menuju gedung lantai 2, tempat aku berada.

"Ayolah... Kita harus lari! Mereka menuju sudah semakin dekat!" Pintahku, pada kakiku yang gemetaran.

Setelah adegan dramatis dengan kakiku. Akhirnya aku berhasil kabur! Dalam pelarianku, aku bertabrakan dengan Heru. salah satu kawan sekelasku.

Pria berambut cepak itu nampak heran dengan tingkahku, yang seolah habis melihat hantu. Ya memang seperti itu sih!

"Kenapa bro? Kok lari kayak habis ngelihat hantu?! " Katanya kepadaku

Tak banyak bicara! Aku langsung menggandeng tangannya, mengajaknya ke kos-kosanku. Sesampainya di kos, aku menceritakan semua yang aku alami secara mendetail kepadanya.

Rasa kecewa terasa, melihat ekspersinya yang datar, mengisyaratkan ketidak percayaannya terhadap apa yang aku ceritakan.

Aku juga sempat menperlihatkan hasil fotoku kepada Heru. Wajahnya seperti serius memperhatikan Foto itu. Namun kembali keraguan masih menyelimuti hatinya.

"Bro...! Yakin ini hantu? Ini mahasiswa seperti biasanya lo!" Katanya sambil memberikan Hp itu kepadaku.

Ku kira akan ada gambar seram, seperti wajah berdarah dan semacamnya. Sehingganya, satu-satunya kunci utama adalah gambar pak Elia di foto yang aku ambil. Aku harus memberikanya pada pak Indra, sebagai bukti bahwa perkataanku kemarin bukanlah kebohongan.

Paginya aku merencanakan bertemu dengan pak Indra. Namun, sayang beliau sedang keluar daerah untuk beberapa hari kedepan. Jika kalian bertanya  "kenapa tak kirim Lewat Email atau sosmed?" Tentunya itu malah akan lebih meragukan fotoku, yang nanti dikiranya editan.

Beberapa hari kemudian, hal yang aneh terjadi. Foto yang aku ambil tiba - tiba raib. Sementara pak Indra besok akan kembali. Tentunya aku harus mencari cara lain untuk mendapatkan bukti baru lagi.

Meski takut, rasa penasaranku tetap menghujam hati dan pikiranku. Malam ini aku mencoba mengumpulkan bukti baru. Aku mengintip Kuliah malam itu.

Berbekal kamera DSLR temanku, aku kembali mencoba mengambil gambar, yang tentunya lebih jelas dari gambar yang kemarin. Untungnya kamera ini dapat mengambil gambar lebih tajam. Sehingga aku tak perlu bersusah payah mendekat.

Aku mengarahkan kamera itu pada satu persatu wajah mahasiswa hantu itu. Dan aku sekali lagi tak percaya! Mataku tertuju pada seorang mahasiswa yang aku kenal. Heru!

"Hah...! Heru ! Ke... Ke..Kenapa dia ada disitu? Jadi selama ini dia tahu tentang kuliah malam itu !" Tanyaku dalam hati.

Misteri Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang