10.

2.9K 143 3
                                    

*
*
*

Jungkook sudah setor muka pada dosen kesayangannya tersebut, sambil memberikan kotak bekal untukknya.

Ia kemudian masuk ke kelas dan duduk di paling belakang, karena Jimin yang rabun tidak mungkin duduk dibelakang.

"pagi semua" sahut dosen Kim yang masuk kedalam kelas.

Lalu mengajar dari jam awal hingga waktu istirahat.

Setelah selesai mengajar, seperti biasa Jungkook akan keluar paling akhir jika jam pelajaran dosen Kim.

"ngapain kamu nyengir?" tanya Taehyung.

"ada undang undang dilarang nyengir pak disini?" balas Jungkook sambil menjulurkan lidahnya.

"kamu marah sama saya?"

"pake nanya, saya marah lah mana bapak sukanya sama bestie saya" Jungkook mempoutkan bibirnya sambil meninggalkan Taehyung sendiri.

*
*
*

Seperti biasa Jungkook kini sedang suka di taman, karena rasanya sesak jika harus bertemu Jimin di kantin atau sekitaran kampus.

"jimin sialan" umpatnya dalam hati.

Jungkook membuka ponselnya membuka instagram, tak ada feed yang begitu ia minati. Kemudian mematikan ponselnya dan mulai beranjak.

Ia kemudian berjalan menuju ke kafe untuk membeli beberapa makanan, namun langkahnya sontak terhenti kala melihat Taehyung menyuapi Jimin dengan makanan yang ia berikan pagi tadi.

Deg.

Jantungnya tak berhenti berdebar, ia menahan air matanya yang hampir membudal tak terbendung. Matanya yang memerah, tangannya mengepal dengan kuat.

Rasanya ingin sekali marah,namun bukan haknya karena ia hanyalah mengejar Taehyung dan hanya bisa berharap.

"sakit" gumamnya dalam hati.

Jungkook berlari meninggalkan kafe dengan perut kosongnya, dibalik kejadian itu seseorang juga mengalami kejadian yang sama seperti yang Jungkook alami.

*
*
*

"makasih ya, ini enak banget" ucap Taehyung sambio memberikan kotak bekal Jungkook yang kosong.

"sama sama pak, enak kan?" Taehyung mengangguk kencang lalu mengelus rambut Jungkook.

"enak ya pak?" Taehyung menghentikan langkahnya kala Jungkook mengatakan itu.

"iya enak"

"mau saya bawain lagi besok?" Taehyung mengangguk.

"iya saya nanti bawain lagi,biar Jimin bisa makan masakan saya, apalagi sampe disuapin"

Taehyung membeku sejenak, melihat Jungkook yang tersenyum tanpa arti, senyuman palsu Jungkook terlihat menyakitkan baginya.

"kamu tau, gue suka makan ini sama Jimin?"

"bapak kira saya landak hidung bintang yang buta, nggak pak, saya punya mata" ucap Jungkook sambil memasukkan kotak bekal ke tasnya tanpa menatap Taehyung.

"maafin saya Jungkook, saya gak ngehargain kamu"

"hehe, gapapa pak saya gak marah, cuman lain kali bapak bisa lebih ngehargain perasaan orang"

"kalo kamu ngerasa gak dihargain, kenapa gak stop aja ngejar saya?" celetukan Taehyung malah membuatnya semakin sakit tapi ia tidak menyerah.

"bapak kira move on segampang nyelupin teh ke air? Langsung berwarna?" balas Jungkook sambil pergi meninggalkan

"Kook, saya gak larang kamu ngejar saya, saya capek kasian kalo kamu gini terus, jadi stop" balas Taehyung sambil mengusap air mata Jungkook.

"lucu pak, saya bukan tipikal orang yang mudah nyerah, bapak kira saya diem aja nggak pak, saya yakin usaha saya gak sia sia"

🐰🐰🐰

















Borahae.......

TBC.......

My LectureTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang