*
*
*Jam empat sore, waktu yang membuat Taehyung memulai penyesalannya. Ruangannya kini hening tak ada canda tak ada tawa.
"pagi, my future!!" benak Taehyung.
"stop!!, kumohon" Taehyung berbisik kembali.
Mencoba melawan kata kata Jungkook yang terus berputar, berulang ulang kali.
"sore pak~" sahut seseorang dari luar.
"Mingyu?"
"heum" Mingyu mengangguk kemudian tersenyum pada Taehyung yang terlihat frustasi.
Wajah Taehyung begitu tampan, namun Mingyu dapat melihat hatinya yang rapuh. (usia Taehyung sekarang 31 tahun)
"pak, ini undangan pernikahan saya sama Eunwoo" Mingyu memberikan sebuah undangan pada mantan dosennya tersebut.
"selamat yah Ming" Mingyu mengangguk sambil tersenyum.
"Ming, saya boleh ngobrol sebentar?"
Mingyu mengangguk pelan, kemudian Taehyung mengunci pintu ruangannya dari dalam.
"Ming, apa saya memang terlihat rapuh dari segi apapun?" tanya Taehyung, lalu Mingyu tersenyum sambil melirik wajah Taehyung.
"bapak masih tampan kok, tapi saya lihat memang bapak punya sedikit kerapuhan"
"saya rapuh?" lirih Taehyung.
"heum disini" Mingyu menunjuk ke dada Taehyung.
Taehyung menatap Mingyu yang menunjuk dadanya, isi hatinya dapat ditebak oleh Mingyu.
"pak, saya pernah rapuh juga, bahkan dengan orang yang sama dengan orang yang sekarang bikin bapak kayak gini" Mingyu terkekeh sambil melihat Taehyung yang menatapnya polos.
"pak, kalo bapak terus kayak gini malah makin sakit pak, saya juga sama sakit, saya sakit ketika Jungkook menyanjung nama Taehyung, mau melakukan ini sama Taehyung, apa apa, segalanya dengan Taehyung" jelas Mingyu.
"tapi saya tau semua pak, saat di villa saya lihat Jungkook terus nyari bapak, bahkan saya tau kejadian ketika di jembatan saat sunset itu, sakit pak"
"disini" Mingyu menujuk dadanya sambil tersenyum simpul.
"tapi saya sadar pak, hati Jungkook bukan buat saya, makanya saya melepas apa yang sudah lama saya pegang pak, saya buang jauh jauh, hingga Eunwoo tiba menutup sayatan di hati saya" Mingyu menepuk pundak Taehyung dan mengusapinya.
"apa saya harus melakukan hal yang sama, seperti yang kamu lakuin sekarang??" balas Taehyung dengan nada rendahnya.
"hahaha, itu terganting bapak"
"bagaimana kalo saya masih simpan rasa ini, karena ini sulit untuk dilepas"
"lalu bagaimana jika bapak melihat Jungkook dengan kebahagiaannya setelah di pulang dari Paris, apa bapak akan merenggutnya?" pekik Mingyu yang membuat Taehyung tersentak bahkan tak berkata kata.
"affection seseorang akan berbeda pak, tapi berusahalah" ucap Mingyu sambil pergi dari ruangan Taehyung.
*
*
*Jungkook sudah sampai di Korea, bahkan tidak ada yang mengetahui kehadirannya bahkan orang tuanya sendiri.
"appa, ini kore-ea" eja anak mungil yang digendong Jungkook.
"iya sayang ini korea"
"homenya nenek sama kakek jauh appa?"
"tanya aja sama yang gendong kamu"
"jauh sayang, kita harus naik taksi dulu baru ke rumah nenek" ucap Jungkook sambil mencubit hidung Jaemin.
"appa" tanya Jaemin pada Jaehyun.
"apa sayang~"
"Jaemin mau beli pesawat"
"iya nanti appa belikan" ucap Jaehyun sambil menatap Jungkook cemas.
Senyum smirk Jungkook melihat Jaehyun yang mulai cemas karena jika Jaemin punya kemauan harus dituruti jika tidak ia akan mogok makan, bahkan tidak mau berbicara.
"umm, kapan Jaemin mau belinya"
"astaga kelinci gendut!!" pekik Jaehyun.
Jungkook yang mendengar itu langsung berwarna merah padam di wajahnya, kemudian menurunkan Jaemin dan memelototi Jaehyun.
"Gendut,,, kurang ajar,,,, sini kau Jaehyun"
Jaehyung berlari sambil membawa koper, karena Jungkook mulai marah dan mengejarnya.
"appa!!! Appa!! Jaemin kok ditinggalin" teriak Jaemin.
🐰🐰🐰
Nunggu reaksi Taehyung kan???
Enaknya dipertemukan dimana yah?
Stay enjoy guys!!!
Jangan lupa Vote and komen, ramein kalo ada 10 komen aku triple update deh draft aku nihhhh....
Borahae.......
TBC ......
KAMU SEDANG MEMBACA
My Lecture
Fanfictionhanya kisah perjuangan Jeon kecil untuk mendapatkan hati dosennya. JANGAN SALAH LAPAK TAEKOOK!! NOT FOR HOMOPHOBIC