34.

1.8K 111 5
                                    

*
*
*

Kerlap kerlip lampu klub membuat Taehyung sedikit merasa teralihkan, ditambah minuman beralkohol yang ia minum dari tadi membuatnya sedikit lunglai (ngefly).

"minum lagi?" rayu seorang wanita malam pada Taehyung yang sedang tertawa.

"heumm, tuangin kesini" ucap Taehyung dengan nada kurang sadar.

Tangan Taehyung ditarik oleh wanita malam tersebut, bahkan wanita itu sesekali mengelus dada bidang Taehyung.

"udah panas?" manja wanita malam tersebut.

Masih tak ada respon dari Taehyung yang malah terus meminuk minumannya dan menikmati keadaannya kini.

"arghh, kesel deh" wanita malam itu mulai kesal kemudian segera memasukan tangannya ke dalam kemeja Taehyung sambil mengelusnya dan meremas abs Taehyung.

"diam, jangan terus ada disana!!" pekik Taehyung.

Wanita malam itu mulai bosan dengan Taehyung, membuatnya mundur dan membiarkan Taehyung melanjutkan acara minumnya.

Hingga menarik perhatian wanita malam kelas 5 yang paling mahal, wajah tegas Tae dan sifat dominannya membuatnya menarik.

"wanna try a massage?" rayu perempuan malam itu.

"sana jauh jauh, gue cuman mau minum"

"kamu yakin gak tertarik?" wanita itu mengelus rahang Taehyung, lalu Taehyung menghempaskan tangan wanita itu.

Hanya penolakan yang didapat para wanita malam oleh Taehyung, setelah membayar minumannya, rasanya Taehyung merasa melayang layang.

Berjalan keluar, dengan sempoyongan.

BRUKK!!

Seorang pria lugu menabrak Taehyung, hingga membuat Taehyung terjatuh.

"aduh pak, maaf saya gak sengaja"

Dalam samar samar, terlihat wajah Jungkook, yang meminta maaf padanya ketika telat menyelsaikan tugas.

"Koo~"

"Koo? Saya bukan orang yang baoak maksud"

Taehyung langsung menarik pria itu ke mobilnya dengan jalannya yang sempoyongan, pria itu hanya menangis karena tangannya menggenggam Taehyung cukup keras dan kuat.

Lalu Taehyung menghempaskannya ke dalam mobil, kemudian mengungkung tubuh pria mungil yang sedang ketakutan tersebut.

"saya maafin kamu Koo, asal kita mulai sekarang"

"saya bukan dia pak, saya mohon saya tidak bisa melakukan itu"

Nafas Taehyung menghempas kasar, membuat pria mungil itu menjadi makin ketakutan.

Darah yang bergejolak di tubuhnya membuatnya, ingin cepat menyantap sosok didepannya ini.

"Jeon, kita mulai"

"TOLONG!!!"

BUGHH, BUGHHH.

Yoongi yang melihat Taehyung akan memulai dengan pria mungil yang ia kungkung, langsung menariknya dan membuat Taehyung menjungkir ke belakang.

"Yoon, lo ngapain ganggu waktu gue sama Jungkook? Bukannya lo ada Jimin?"

"denger Tae, lo sebagai kakak ipar gue harusnya jadi figur buat gue, apalagi lo dosen figur paling utama di kampus, bagaimana jika anak kampus tau lo mau—"

BUGHH, BEBM.

Pukulan keras mendarat di pipi Yoongi, membuat Yoongi mengerang kesakitan dan kembali membalas pukulan Taehyung.

"lo udah ganggu gue Yoon, meski lo ipar gue, gue benci pangacau"

Pria mungil itu mengeluarkan botol air mineral dan menyiram wajah Taehyung hingga bogeman pamungkas Taehyung berhenti karena kesadarannya kembali.

Mencoba mengatur nafasnya, kemudian melerai kembali kepalan tangannya, yang sudah siap membogem wajah Yoongi.

"Pukul gue, ayo Tae!!"

Taehyung beranjak, kemudian menaiki mobilnya dan pergi dengan rasa malu dihadapan Yoongi dan bocah tersebut.

Hingga ia pergi ke sebuah rooftop gedung, menatap langit malam yang sunyi bahkan bintang pun kini tak sudi melihat jiwa Taehyung yang rapuh dan retak.

"Tae"

Taehyung menatap kearah panggilan, yang tak lain adalah Yoongi yang menyusulnya.

"Yoon"

"Tae, lo apa apaan sekarang, sejak dari tempat pernikahan tadi lo jadi kayak gini?!" pekik Yoongi.

Taehyung hanya tersenyum simpul, kemudian membalikan badannya dari pandangan Yoongi.

"jawab gue Tae?"

"yang lo lakuin tadi itu sama sekali gak pantes, lo mau kena pasal pelecehan anak hah?, dengan seenaknya lo mau pake tuh anak SMA" pekik Yoongi yang terus membujuk Taehyung agar mau menatapnya.

"apa gue berhak sedih?"

"apa gue berhak buat melampiasin rasa sakit ini?"

"lo kenapa hah? Gue tanya lo kenapa?!"

"SAKITTT GUE YOON!!" jelas Taehyung.

"lo bayangin ketika lo nunggu seseorang dalam waktu yang gak sebentar, dan tiba tiba lo liat dia sama orang lain, gimana rasanya?!"

Yoongi mematung sejenak, mencoba mencerna ucapan Taehyung. Ia masih tidak paham dengan sikap Taehyung yang kali ini sulit ditebak.

"JAWAB GUE?!!"

"Tae, maksud lo Jungkook?"

"lo liat Jungkook sama cowok lain?" timpal Yoongi dengan wajah heran.

"gue liat Yoon, sakit, gue ngerasa kenapa hidup gue seburuk ini"

Taehyung mendongakan kepalanya mencoba menahan air mata agar tidak turun dan mencoba tegar dalam keadaannya saat ini.

"Tae, itu kan cuman cowok, okay Jungkook sama cowok lain dari Paris, and now lo bisa kan rebut dia?"

"gue harus rebut satu pihak, dan menyakiti keluarga kecilnya?" lirih Taehyung dengan mengusap air matanya.

"wait, keluarga apa maksud lo?"

"Jungkook udah berkeluarga Yoon, sama kayak lo!!" bentak Taehyung.

Kemudian Yoongi merangkul iparnya tersebut, sambil mengusapi punggungnya.

"sorry Tae, gue gatau ini bakal kayak gini"

"tapi di satu sisi mungkin ini karma yang harus lo terima dari Tuhan" kata Yoongi sambil mengusapi Taehyung yang menangis di rangkulannya.

"karma?"

"heum, timpal balik buat lo, lo gatau kan bagaimana berada di posisi Jungkook, dan sekarang giliran lo yang ngerasain Tae, giliran lo yang ngejar" Yoongi melepas rangkulannya.

"ngejar?"

"heum, karena mungkin bisa jadi dia saudara Jungkook, teman, atau anak kecil yang lo maksud itu keponakan atau apalah, ini kesempatan buat lo"

"kesempatan?"

"heum, cobalah"




🐰🐰🐰







Panjang juga yah 820 lebih lah.







Sorry yah telat updatenya, urusan ini dan itu kebanyakan.

Apalagi badanku yang emang kurang fit.


See you guysss, besok kalo ada waktu aku bakal update.












Borahae......

TBC......

My LectureTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang