*
*
*"appa!!"
"aku ingin appa Jungkookie, diakan nanti eomma ku, kenapa dia pergi appa!!" pekik Jaemin sambil menangis.
Jaehyun menggendong pria mungil itu, sambil mengusapi air matanya yang mengalir begitu deras. Mungkin rasa sayang Jaemin pada Jungkook yang ia anggap ibunya sendiri.
"appa, kok cuman senyum, hiks, kaya gitu" ujar Jaemin sambil mempoutkan bibirnya.
"appa!!"
"yaudah, appa bakal susul apa Jungkookie" balas Jaehyun sambil mencium kening puteranya tersebut.
"yeyy, janji ya appa"
"iyaa"
*
*
*Taehyung baru bangun, tubuhnya yang lemas mencoba menarik nyawa yang sudah lama ngabur sejak tidur.
"pak, makan yuk" ucap Jungkook sambil mengetuk pintu kamar Taehyung.
Suara manis itu menggugahkan Taehyung, sesegera mungkin ia menghampiri Jungkook yang baru selesai memasak makanan untuk dirinya.
"Koo, ini kamu yang bikin?"
"heum, selama di paris Jaehyun ngajarin aku bikin masakan prancis"
"heum" ucap Taehyung sambil mengangguk anggukan kepalanya, cemburu.
Jaehyun, nama itu sangat Taehyung tak mau dengar karena Jungkook selalu mengatakan nama itu, pikir Taehyung cuman sepupuan aja udah disanjung sanjung Jungkook, apalagi kalo jadi suami.
"pak, kalo nanti aku nikah bapak bakal dateng enggak?"
"maksud kamu?" Taehyung menaikan alisnya sebelah.
"haha, enggak pak, saya cuman nanya lagian kita udah gaada rasa satu sama lain kan?"
Taehyung yang mendengar iti tersedak air, bahkan membuatnya kesakitan.
"kenapa pak?" polos Jungkook.
"ehhh, saya keselek Koo, gapapa kok"
Setelah selesai makan, Taehyung selalu Jogging di sekitar pantai sambil mandi matahari, mungpung matahari pagi kan banyak manfaatnya.
"haha, enggak pak, saya cuman nanya lagian kita udah gaada rasa satu sama lain kan?"
Sial, kenapa itu terus terlintas di benak Taehyung. Jungkook benar benar sudah move on darinya, keringat di tubuhnya sudah membanjiri Taehyung.
"heum, selama di paris Jaehyun ngajarin aku bikin makanan paris"
"Jaehyun, sialan" umpat Taehyung.
Setelah selesai jogging, Taehyung masuk ke dalam villa, sepi rasanya bagaimana jika ucapan Jungkook benar benar kenyataan.
"gue harus ungkapin sekarang, sial kenapa selalu telat"
"telat apa pak?" tanya Jungkook yang baru pulang dari pantai.
"dari mana kamu?"
"dari pantai, nyari kelapa bapak mau?"
"enggak, saya gak doyan"
"seger loh, masa gamau?" bujuk Jungkook sambil menyodorkan sebuah kelapa yang dipegangnya ke Taehyung.
"haha, enggak Koo, saya gak doyan"
"doyan apa enggak, kalo belum coba pasti gak doyan"
Taehyung mengikuti ucapan Jungkook, meminum seteguk air kelapa yang dipegang Jungkook.
"slurrpp"
"enak kan?"
"iya enak" ujar Taehyung dengan senyum palsunya.
Jungkook tersenyum puas, ia sukses menjahili Taehyung yang terlihat tidak nyaman.
"hahah, udah pak jangan nyoba terus saya tau bapak gak suka ini"
"nggak saya suka" ucap Taehyung.
"udah 4 semester saya suka sama bapak, berarti setaun saya suka paparazziin kehidupan bapak, makanya saya coba jailin bapak"
"sialan kamu Koo"
Taehyung menggendong Jungkook ala ala bridal, lalu berlari membawanya ke bibir pantai.
"mau saya lemparin ke laut?"
"kalo bisa lemparin aja"
Taehyung yang merasa ditantang, kemudian membawa Jungkook mendekati ombak yang bergulung dan terus mendekat.
"kamu bisa berenang?" Jungkook menggeleng pelan.
BYUUUR!!
Jungkook tercebur, lalu bangkit dan menarik Taehyung yang kini ikut dibasahi.
Keduanya saling membasahi dengan air laut, hingga waktu petang mereka berdua naik ke jembatan kesukaan Taehyung.
"Koo, kamu inget tempat ini?"
"heum, saya inget"
Jungkook menangis, mengingat malam yang membuatnya kehilangan segalanya, apa yang ia dapat tak setara dengan yang hilang.
"Koo, saya mau bicara sesuatu sama kamu"
"Koo, saya mau kamu, hanya milik saya, saya lamar kamu Koo"
"will you marry me?"
Jungkook kemudian menatap Taehyung sendu, kemudian menggeleng pelan sebagai tanda penolakan.
"why Koo?"
"jawab saya" gelagap Taehyung yang menahan rasa sakit.
"saya gabisa lakuin itu pak, saya takut"
Cup.
Bibir Taehyung menempel di bibir Jungkook yang sedang menangis tersedu sedu, Jungkook hanya diam tak membalas lumatan Taehyung namun karena lidah Taehyung yang bermain dan terus memaksa masuk, Jungkook pun mengikuti alur ciuman Taehyung, terasa lidah Taehyung menata gigi rapih Jungkook.
Hingga setelah dirasa kehabisan nafas Jungkook dan Taehyung berhenti, lalu Jungkook pergi meninggalkan Taehyung sendiri di jembatan.
Lalu Jungkook, mengurung dirinya di kamar villa, segera membereskan barang yang Jungkook bawa lalu mengambil undangan atas nama Taehyung dan menyimpannya di meja tv di ruang tengah.
Jungkook keluar dari villa, dengan kopernya lalu berjalan meninggalkan villa, hingga sosok tinggi tegap bersiri di depan gerbang villa dengan tatapan dinginnya.
"Jae!!"
Jungkook berlari kemudian memeluk Jaehyun, menyandarkan kepalanya di dada bidang Jaehyun.
Jaehyun hanya diam tak langsung membalas pelukan Jungkook, namun ia membalasnya sambil mengelus punggung Jungkook, lalu membawanya pergi dari villa.
*
*
*Kartu undangan, yang Jungkook simpan di meja tv kinj Taehyung ambil dan baca, kemudian dia berlari menyusul Jungkook yang memang sepertinya belum jauh.
Namun langkah itu terhenti ketika melihat, Jungkook sudah ada di dekapam pria yang ada di undangan, Jaehyun.
🐰🐰🐰
Lama kan aku gak update, lagi gak vit kemarin tangan sama bahu sakit makanya ngetik juga cape.
Borahae......
TBC.......

KAMU SEDANG MEMBACA
My Lecture
Fanfictionhanya kisah perjuangan Jeon kecil untuk mendapatkan hati dosennya. JANGAN SALAH LAPAK TAEKOOK!! NOT FOR HOMOPHOBIC