*
*
*"ma, aku ijin ikut Mingyu ke Daegu, boleh kan?"
Mama Jeon yang melihat tingkah anaknya kemudian mencubit pipi gembil anaknya tersebut.
"Ming, jaga Jungkook yah dia agak kekanakan" ucap Mama Jeon sambil mengelus rambut Mingyu, Mingyi hanya mengangguk sambil sedikit menertawakan Jungkook.
"baby bunny, kekanakan"
Jungkook yang mendengar itu langsung cemberut dan mempoutkan bibirnya.
"ma, stop bilang aku kekanakan, Mingyu jadi ikutan kan?"
"makanya jangan manja" pekik Mama Jeon.
"ma~, aku udah berbulu loh ma!!" rengek Jungkook sambil melipat kedua tangannya.
Mingyu tersenyum melihat wajah manis Jungkook dikala marah, dibenaknya kini ia berkata 'imut, lucu, cantik'.
"yaudah kemasin dulu barang barang kamu sana!" pekik Mama Jeon sambil mencubit pantat Jungkook.
"haha, maaciw bunda, tapi Jungkook sama Mingyu mau jalan jalan mama siapin yah dadah!!"
Jungkook langsung pergi tanpa berpikir dua kali, Mingyu menggelengkan kepalanya sambil tersenyum manis. Lalu pamit pada mama Jeon.
*
*
*"Jim kemasin barangnya, kita besok berangkat"
Jimin mengangguk sambil melipat baju Taehyung, dan memasukkan barang penting lainnya.
"sayang, kamu harus biasain panggil itu nanti" Jimin kembali mengangguk lalu membetulkan kemeja Taehyung dan memeluknya.
"aku harao hubungan kita hanya sebatas ini jangan lebih"
Perkataan Jimin itu membuat Taehyung sedikit merasa sakit, ia selalu berusaha membuat Jimin mencintainya.
Namun Jimin bersikukuh untuk tidak serius menjalani hubungannya dengan Taehyung.
Kedua Taehyung merasa menyesal menyianyiakan Jungkook yang selalu perhatian, memujinya bahkan menyanjungnya kini sirna, hilang harapan itu tak akan terbit lagi.
"Jim, kamu gaada rasa sedikit saja buat saya?"
"ada pak, saya punya rasa cinta kepada bapak, karena bapak kerabat dekat saya"
"kamu tulus dengan hubungan ini?"
"umm, kita jalani aja pak, kalo kita jodoh kita pasti bersatu"
"makasih Jim, love you"
Jimin membalas rayuan Taehyung dengan senyumannya, lalu memasukkan koper yang sudah berisi kedalam mobil untuk berangkat besok.
*
*
*Setelah pergi bermain Jungkook bersama Mingyu berakhir di sebuah jembatan raya kota.
Berhenti sejenak untuk menikmati sunset pada petang ini, saling berdekatan namun diantara dua insan itu salah seorang sedang merasakan gejolak luar biasa.
"kedelai, indah banget ya sunsetnya" Jungkook menatap Mingyu, lalu kedua pandangan saling berhadapan.
"jago kan gue cari destinasi?" Jungkook mengangguk kencang kemudian merangkul Mingyu yang terus menatapnya.
"kalo lo jadi pak Taehyung, gue cium lo sampe matahari bener bener tenggelam"
Sesak rasanya, Mingyu menundukkan kepalanya sejenak menatap kembali langit senja, memperhatikan matahari tenggelam.
"beruntung ya, pak Taehyung disukain lo"
Jungkook menganggukkan kepalanya sambil memasang ekspresi bangga.
"haha, tapi dia lebih milih Jimin"
"kaya gue?"
"kaya lo gimana Ming?"
"iya gue, gue bahagia lo bisa liat sunset apalagi nanti kalo ke Daegu sambil mantai" balas Mingyu sambil terbata bata karena kaget.
"kirain lo kayak pak Taehyung"
"lo mau gak gue ajak mantai nanti?"
"huuuu, mau banget Ming"
"kebetulan gue minta papa beliin gue quadbike buat nanti mantai"
"waahh seru dong" Jungkook melompat lompat kegirangan lalu memeluk Mingyu, masuk kedalam dekapan sosok pria yang lebih tinggi darinya tersebut.
"janji yah, lo bakal ngajakkin gue naik quad bike lo?" Mingyu mengangguk lalu membalas pelukkan Jungkook sembari mengelus rambut Jungkook sesekali.
🐰🐰🐰
Kasian gak sih sama Taehyung....
Aku terlalu jahat dendamnya
Green Flag!!
Borahae.......
TBC........
![](https://img.wattpad.com/cover/340650368-288-k745149.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
My Lecture
أدب الهواةhanya kisah perjuangan Jeon kecil untuk mendapatkan hati dosennya. JANGAN SALAH LAPAK TAEKOOK!! NOT FOR HOMOPHOBIC