*
*
*Klek,
Suara pintu terbuka, Jimin melepas pelukannya dari Taehyung. Lalu keduanya melihat ke arah pintu sosok Jungkook sedang berdiri sambil menatap mereka.
"saya pergi dulu pak"
Jimin pergi dari ruangan itu sambil melayangkan senyum pada Taehyung dan Jungkook.
"Koo~"
Jungkook mengeluarkan lembar tugasnya dari tasnya.
"done, tugas akhir saya di mapel bapak" Jungkook tersenyum pada Taehyung sambil menyerahkan lembar tugasnya.
"Koo, keputusan kamu udah bulat buat pindah?" tanya Taehyung dengan nada bergetar.
"pak, saya mohon jangan jadi halangan buat saya, keputusan aku emang udah bulat, paman Sehun juga udah ke Korea buat jemput aku" bakas Jungkook.
"Koo~"
"pak, saya gapunya waktu kayak dulu teriak dan nyanyi disini, saya gamau waktu saya kebuang"
"Koo, kamu mau kan ikutin permintaan terakhir saya?" Jungkook mengangguk pelan pada Taehyung.
"saya ingin kita berdua untuk yang terakhir kalinya"
"yaudah, saya ikutin permintaan bapak"
*
*
*Waktu terasa begitu cepat, ingin sekali Taehyung mengulang waktu. Mengingat kebodohannya selama ini menolak dan menyianyiakan sosok semanis dan sesabar Jungkook.
Di mobil, mereka berdua hanya terdiam membeku, sesekali saling mencuri pandang.
"Koo, kamu mau main ke pasar malam nggak?"
"terlalu sakit pak, saya gamau bertemu kesakitan saya lagi"
"ummm, ini permintaan terakhir saya Koo"
"umm, yaudah"
Taehyung membelokkan mobilnya ke arah pasar malam. Setelah membeli kupon Taehyung mengajak Jungkook masuk.
Waktu yang hanya beberapa jam lagi Taehyung manfaatkan dengan bermain bersama Jungkook, hingga akhirnya ada satu wahana yang masih terlewat.
Bianglala.
"satu wahana Koo, yang belum kita naiki"
"heum, bianglala?" balas Jungkook sambil menatap bianglala.
"kamu bisa kan?"
"Jungkook bisa pak, lagi pula cuman naik wahana"
Taehyung mengangguk pelan, kemudian menaiki bianglala dengan Jungkook di satu kurung yang sama, berbeda saat dia mengajak Jimin ia duduk bersama Yoongi tanpa obrolan.
Perlahan hal hal yang Jungkook inginkan kini terwujud, walaupun selepas kebahagiaan ini Jungkook harus rela meninggalkan tanah air demi studynya.
"kamu kenapa nangis Koo?" Taehyung mengusap air mata di pipi Jungkook yang mulai berlinangan.
"kalo kamu gakuat saya bisa nolak"
"pak, ini yang terakhir kan?"
Taehyung mengangguk pelan mengusap pipi Jungkook dan mengelusnya.
"saya ingin kamu bahagia Koo, bukannya kamu bilang kamu berhak bahagia?"
"ya, saya ingin bahagia pak, tapi bapak juga berhak bahagia kan?"
"saya juga Koo, saya selalu bahagia, tapi kebahagiaan kamu sedikit sedikit ternyata saya renggut, saya merasa berdosa Koo, saya lelaki sialan, saya bener bener brengsek, saya lelaki-"
Jungkook menempelkan telunjuknya di bibir Taehyung.
"stop it, don't saya that!!" pekik Jungkook yang langsung naik pitam.
"saya gasuka pak, kalo orang ngerendahin dirinya karena seseorang, meskipun saya melakukan itu" Jungkook mengusap air mata Taehyung yang memang dari tadi tak terbendung lalu turun membasahi pipi.
"can you kiss me for last Koo?"
Jungkook menganggukan kepalanya pelan, lalu bibir Taehyung dengan lembut melumat bibir Jungkook. Jungkook hanya diam lalu sedikit memberi ruang untuk Taehyung hingga setelah selesai bianglala ciuman itu selesai.
"makasih ya Koo, lo udah mau ikutin mau gue"
"humm, sama sama pak saya turut aja" balas Jungkook.
Kemudian mereka berdua pergi kembali, dengan Taehyung mengantar Jeon kecil pulang ke rumahnya.
🐰🐰🐰
Gak terlalu nyesek kan buat grup Kim Tae?
So, aku butuh pendapat kalian, jangan luoa vote and komen, ramein yah guysss.
Borahae. .....
TBC.......
KAMU SEDANG MEMBACA
My Lecture
Hayran Kurguhanya kisah perjuangan Jeon kecil untuk mendapatkan hati dosennya. JANGAN SALAH LAPAK TAEKOOK!! NOT FOR HOMOPHOBIC