*
*
*Ketika Taehyung menyendiri, setelah terkena skak mat dari Yoongi. Ia menyendiri di jembatan tempat ia bersama Jimin. Tempat paling memorable baginya.
"pak" Taehyyng menoleh saat pundaknya ditepuk seseorang.
"Jungkook, kamu—"
"saya boleh duduk disamping bapak?" Taehyung mengangguk pelan diikuti Jungkook yang langsung duduk disampingnya.
"Kook, saya boleh nanya?" Jungkook mengangguki pertanyaan tersebut.
"di hati kamu sebenarnya nama saya masih tertera nggak?"
Deg.
Jungkook menggelengkan kepalanya mencoba sadar terhadap apa yang Taehyung katakan barusan.
"hehe pak, kok nanya nya gitu?"
"umm, saya cuman pengen nanya aja,kamu berhak kok nggak jawab apa yang saya tanyakan tadi"
Jungkook menatap langit tersenyum ke atas, lalu mengalihkan pandangannya ke arah lawan bicaranya tersebut.
"kalau saya masih ada, bapak akan terima saya?"
"saya, mau jawaban kamu dulu"
"nama bapak gaakan pudar dari hati saya, nama bapak masih tertera Kim Taehyung" balas Jungkook sambil menatap sendu Taehyung.
Taehyung tersenyum pada Jungkook yang wajahnya mulai bersemu, ia kemudian mendekatkan wajahnya pada Jungkook, mengambil tangan jungkook dan menempelkannya di dadanya.
Dug, dug, dug.
"apa yang kamu rasain Kook?"
"bapak berdetak kencang, apa bapak gugup"
"humm, saya selalu gugup sama kamu, apalagi kalo kamu deket sama Mingyu" Jungkook langsung melepaskan tangannya dari dada Taehyung dan mencoba merasakan detak jantungnya yang berdegup.
"pak, sebenarnya saya juga gugup sama bapak, saya udah lama ngilang yah dari hadapan bapak?"
"Kook, kamu ngilang lama, saya kangen, saya pingin kamu bisa kembali ke saya, saya mohon Kook"
Jungkook terkekeh kala Taehyung bersifat manja padanya, kemudian Jungkook menyender di pundak Taehyung menyarangkan kepalanya ke pundak dosennya tersebut.
"lusa, saya lihat dua orang nyender disini, romantis banget, saya pengen banget bisa gitu sama bapak, saya akhirnya bisa meskipun saya bukan siapa siapa bapak, tapi saya bahagia kok bisa nyender gini" Taehyung tersenyum kepada Jungkook yang masih bergumam padanya, ia menyadari Jungkook masih ada rasa padanya.
"pak"
"heum"
"bapak ada rasa sama aku?"
"saya gatau Kook, saya gatau apa yang saya rasain" balas Taehyung sambil merangkul Jungkook ke pelukannya.
"bapak ngerangkul saya gini berarti saya masih bisa berharap kan pak?"
"saya nggak ngelarang kamu buat berhenti atau buat ngejar saya kan?" balas Taehyung.
"lalu kata stop buat ngejar saya saat bapak nyatain ciuman sama Jimin, bapak kira itu candaan?"
"saya nggak ngelarang, saya cuman gamau kamu sakit hati" rayu Taehyung lalu mengelus rambut Jungkook.
"pak, saya mau minta sesuatu boleh?"
Taehyung mengangguk pelan, lalu melepaskan rangkulannya dari Jungkook.
"bapak mau tinggalin Jimin, atau cium saya sekarang?" tanya Jungkook.
Taehyung mematung sejenak, menatap wajah Jungkook yang sedang serius padanya. Mengambil nafasnya dalam dalam lalu mendekatkan wajahnya dengan wajah Jungkook hingga kedua hidung mereka saling bersentuhan.
"saya dan Jimin punya hubungan lebih dari sekedar pacar, kalo melepas hubungan saya gabisa Kook"
"pak, bapak yakin?"
Taehyung langsung menempelkan bibirnya ke bibir Jungkook, menciumi bibir merah dan kenyal Jungkook. Memejamkan matanya merasakan manisnya bibir Jungkook walaupun Jungkook tidak melayani ciuman tersebut. Sementara lawannya hanya memejam dan mengeluarkan air mata merasakan betapa sakitnya hal ini.
Selama mereka sedang melakukan itu, seseorang yang menyaksikan kejadian itu hanya tersenyum simpul kemudian pergi meninggalkan mereka.
Setelah selesai, Jungkook langsung berdiri meninggalkan Taehyung berlari dan menghilang dari hadapan pemuda Kim.
🐰🐰🐰
Udah 1k Views, aku bahagia banget.
Makasih yahh yang udah read.
Jangan lupa vote and komen.
Borahae......
TBC......

KAMU SEDANG MEMBACA
My Lecture
Fanfictionhanya kisah perjuangan Jeon kecil untuk mendapatkan hati dosennya. JANGAN SALAH LAPAK TAEKOOK!! NOT FOR HOMOPHOBIC