55.

1.8K 111 2
                                    

*
*
*





Taehyung sudah mempersiapkan kopernya, menunggu jam terbangnya hari ini, tidak ada yang menemanjnya bahkan Jimin sekalipun tak sudi menemani Taehyung.

Setelah waktunya tiba, Taehyung menatap ke jendela pesawat untuk terakhir kalinya dirinya di korea.

"maafin Tae, bun"










*
*
*







Tampak poto Jaehyun dengan senyuman manisnya kini tengah bersandar di batu nisan yang menancap di tanah dengan nama Jung Jaehyun.

"appa, apa aku harus menangis seperti appa?" tanya Jaemin pada Jungkook yang merangkulnya dan menangis terisak.

"nenek Jeon bilang kalo appa hanya pergi ke tempat yang lebih tenang, apakah tanah tempat paling tenang?"

"mengapa kau menangis?"

"nenek bilang Jaemin bakal nyusul kalo waktunya udah tiba"

Semakin menusuk, Jungkook merasakan dadanya seperti tertusuk benda tajam begitu sesak rasanya, melihat Jaemin dengan polosnya berkata demikian padahal Jaehyun tidak akan pernah kembali lagi padanya.

"appa tidak akan menangis, lihat appa senyumkan?"

"nah itu baru Appa, lihat appa Jaehyun, Appa Jungkookie sudah senyum" ucap Jaemin sambil mengelus foto Jaehyun.

"Jaeminna, sepertinya kita harus pulang" bujuk Sehun sambil menggendong Jaemin.

"kakek juga nangis, heiii kenapa menangis bukannya ini kebahagiaan?" ucap Jaemin sambil mengusapi air mata Sehun.

"kakek nggak nangis, lihat!!" Sehun melanturkan senyuman mengejek Jaemin yang membuat anak manis itu tersenyum senang melihatnya.

"ayo pulang, mungkin appa akan tidur siang"

Semua keluarga sudah pulang begitu juga Jungkook,namun tampak dari kejauhan Jungkook melihat Taehyung yang berdiri di dekat pohon rindang diantara kuburan.

Mata itu menatap legam sosok yang dikenali tersebut dengan penuh rasa sedih, Taehyung perlahan menghampiri Jungkook yang berdiri dan terus menatapnya.

"jangan menangis, saya kembali padamu" lirih Taehyung sambil menyunggingkan senyumannya.

Air mata di matanya sudah tak terbendung, Jungkook memeluk Taehyung. Menyembunyikan tangisnya di dada Taehyung sambil mengeratkan pelukannya.

"kenapa bapak datang heum, saya tanya kenapa bapak datang?" Jungkook memukuli pelan dada Taehyung karena kesal, namun Taehyung balik mengeratkan pelukannya sambil menenangkan Jungkook yang tengah terisak di dadanya.

"hilang semuanya pak, apa tuhan benar adanya?"

"apakah kebahagiaan dihidupku hanya penenang semata untuk membuatku lebih menderita pak?" Taehyung mendongakan wajah Jungkook menatapnya penuh rasa sambil menggeleng pelan.

"jika kamu kesal, menangislah luapkan emosi kamu"

Setelah tenang Jungkook melepas pelukannya dari tubuh Taehyung lalu pergi meninggalkan Taehyung yang berdiri tegak ditempatnya.






*
*
*





Di nisan Jaehyun, Taehyung memberikan sebuket bunga kenanga putih sambil mengelus batu nisan tersebut.

"kamu emang kuat Jae, sorry gue udah salah faham, Rest in peace"lirih Taehyung lalu berdiri dari jongkoknya.

Rintik hujan mulai turun hingga hujan pun turun cukup deras, bayangan kesalahfahaman Taehyung yang mulai membenci Jungkook kini sirna apa yang dilihatnya di rumah sakit hanyalah sebuah salam perpisahan Jaehyun untuk Jungkook.


Flashback on.

"hyung, katakan pada Jungkook kau akan pergi" ucap Jimin sambil mengelus punggung Taehyung yang masih bimbang.

"heum, saya emang perlu bilang padanya kalau aku memang ingin melihatnya untuk yang terakhir kalinya" balas Taehyung.

DRRTTT

Handphone Taehyung berdering, terpampang nama Yoongi di kayar teleponnya.

Kemudian Taehyung mengangkat teleponnya, dan mulai berbicara dengan Yoongi.

"Yoon"

"......."

"iya gue lagi diperjalanan pulang"

".........."

"Sial gue gaakan maafin jalang sialan itu!!"

Taehyung mematikan teleponnya kemudian segera melajukan mobilnya ke kantor polisi dengan wajah yang mulai memerah padam.

"Hyung, what's wrong?"

Taehyung tak menjawab kemudian melajukan cepat mobilnya menuju kantor polisi.

Sesampainya Taehyung segera berlari meninggalkan Jimin sendiri didalam mobil. Taehyung segera meminta bertemu dengan Sana yang berada didalam sel.

"San, lo jalang sialan!!" Pekik Taehyung sambil menggenggam tangan Sana dengan keras.

"lo gapuas hancurin hidup orang?"

Sana tersenyum smirk, kemudian melepas genggaman tangan Taehyung dan meniuponya karena ditangannya memang membekas genggaman keras Taehyung.

"gak, aku gapuas karena jalang gay sialan itu gabisa aku habisi, malah calon suaminya yang gue tabrak"

"DIA MENINGGAL SANA!!"

"hahahaha, memangnya gue peduli?"

"Heii, KIM TAEHYUNG, bukannya lo udah bahagia bisa lebih mudah gue bantuin dapetin jalang homo sialan itu?" pekik sana membuat Taehyung geram.

"so, gue makin seneng dipenjara karena lo gabisa lakuin apa apa sama gue, kalo gue diluar mungkin lo malah ngabisin nyawa gue, hahahaha bodoh Kim Taehyung"

Sana kemudian kembali ke selnya meninggalkan Taehyung sendiri, tampak bayangan ketika Jungkook yang dicium Jaehyun di taman belakang rumah sakit itu hanyalah salam perpisahan Jaehyun untuknya.

"sorry Koo~"

Flasback off.

Taehyung memasuki mobilnya dan  kembali menatap pokaroid foto Jungkook yang tersimpan di bawah Kursi mobil Taehyung.

Senyum simpul Taehyung tergambar di wajahnya, sambil mengelus poto tersebut.

"saya akan ke Prancis Koo, jika kita jodoh kita pasti bertemu"


🐰🐰🐰

























Borahae.......

TBC.........

My LectureTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang