*
*
*Ting Tong!!
"selamat datang di villa Tae—"
Kedua manik itu saling beradu tatapan tajam, membuat badannya terpaku, seolah tak menyangka pertemuan yang tak direncana ini benar benar nyata.
"pak Tae~" lirih Jungkook sambil menatap Taehyung yang terpaku.
"Koo~"
Pandangan Taehyung rasanya begitu panas, air mata di matanya sudah tak terbendung kemudian memberi senyuman manis penuh kebahagiaannya dan memeluk Jungkook yang berdiri di hadapannya.
"Koo, saya kangen, saya kangen, saya kangen" ucap Taehyung sambil menangis bahagia memeluk Jungkook.
Jungkook hanya diam, tidak membalas pelukan Taehyung. Matanya menatap tajam suasana pantai yang indah, begitu deja vu tempat yang sama mempertemukan mereka berdua.
Setelah di rasa lega, Taehyung melepas Jungkook,kemudian mengajak Jungkook masuk ke dalam villa.
"Koo, kamu tau dari mana saya disini?" ujar Taehyung sambil membersihkan sampah yang ia masukan ke kolong tadi.
"ummm, saya taunya ini villa Jimin, jadi saya mau reservasi disini,apa masih ada kamar?" beo Jungkook sambil tersenyum simpul.
"ada, kamu gausah reservasi, saya seneng kok kamu mau berkunjung"
"hehe, makasih pak"
Setelah selesai membersihkan Taehyung mengajak Jungkook melihat lihat kamar yang ingin Jungkook pilih.
"yang ini pak, saya ambil yang ini" ucap Jungkook sambil menunjuk ke arah kamar Jimin dulu.
"boleh, tapi gapapa disini lampunya agak padam Koo?"
"emang kenapa bapak belum ganti"
"ini kamar saya sama Jimin dulu, haha kamar ini benee bener memorable Koo, cuman kamu orang asing yang pertama nidurin" kekeh Taehyung sambil menyalakan menatap Jungkook.
"aduh pak, saya jadi gaenak, saya pindah kamar aja"
"kenapa gak suka sama yang melempem kek gini?"
"saya diajari adab pak, tempat pribadi orang itu kita tidak punya hak buat nempatin, kecuali emang mepet" ucap Jungkook sambil menutup kembali kamar itu.
Setelah lama mencari kamar, Jungkook dan Taehyung keluar rumah karena waktu sudah petang, langit oranye kini sudah akan berubah hitam dan menggelap.
"mau minum?" tanya Taehyung.
"soju?"
"boleh pak, saya ngikut aja"
Angin malam berhembus kencang, menusuki kulit tubuh kedua pria yang sedang berada di loby villa yang menghadap ke arah pantai.
"dingin ya Koo?" ujar Taehyung yang melihat Jungkook mengelus tangannya.
"hehe, iya pak"
"minumnya di dalem aja, biar ngobrolnya juga lebih enak, lebih privasi" ucap Taehyung dengan senyum tipis bahagianya.
Jungkook dan Taehyung pun masuk kedalam villa, dan menyiapkan soju dan gelasnya.
"nihh" Taehyung memberikan segelas soju untuk Jungkook, yang langsung diambil oleh Jungkook.
"cheers pak"
Ting!!
Kedua gelas beradu, kemudian keduanya meneguk soju dengan satu tegukan, sungguh nikmat rasanya menyegarkan sedikit menghilangkan frustasi.
"pak"
"heum, ada apa Koo?" balas Taehyung kaget, memang wajah Jungkook kini agak sayu mungkin efek minum soju tadi yang agak banyak.
"maafin saya waktu di cafe, sekaligus buat tante Kim, saya agak lancang, saya jadi gaenak"
"loh, hahahah, tenang aja saya tau kok kamu marah"
"kamu masih marah kan sama saya Koo?" tanya Taehyung pada Jungkook.
Gelengan kepala Jungkook, membuat Taehyung lega, karena kemarahan Jungkook sudah reda.
"Cheers pak!!"
Ting!!
Taehyung dan Jungkook melanjutkan acara minum minumnya, setelah 3 botol soju habis, Jungkook melemas tak berkata kata, dirinya terkena mabuk parah.
"pak Taehyung, saya mohon terima saya" Jungkook mengingau cukup keras.
Taehyung yang sedang membereskan botol soju yang harus dibuang, Pria itu menghampiri Jungkook yang terus berkata demikian.
"saya ada disini, don't say that" lirih Taehyung dengan suara deepnya.
"pak, bapak tau nggak?, seberapa sakit hatinya saya pak?" ujar Jungkook.
"bapak inget waktu saya mau naik bianglala, bapak malah asyik nyium Jimin, romantis banget malah"
Taehyung yang mendengar itu hanya tersenyum senyum tipis, mendemgar Jungkook mengingau karena terlalu mabuk.
"lalu bapak inget waktu saya sama Mingyu pura pura pacaran, bapak nyium saya loh"
"heum, saya nyium kamu Koo?"
"iya pak, bapak nyium saya, disini" Jungkook menunjuk ke arah bibirnya.
"lalu orang terakhir yang bapak cium, saat itu ouhh kak Sana, iya selepas aku sama Jaehyun makan di kedai dumplings, aku liat dengan mata kepala sendiri wanita itu melumat lembut bibir bapak"
"iya lalu?"
"pak Taehyung, sakit rasanya dada saya rasanya sesak, kaya yang bengek"
"maafin saya Koo" lirih Taehyung sambil mengelus surai hitam Jungkook.
"pak saya gak nyangka bisa ketemu bapak, padahal saya kesini cuman mau obatin hati saya karena itu"
Dalam keadaan mabuk Jungkook menangis tersedu sedu, seperti anak yang benar benar ingin jajan, merengek manja bahkan sesekali meminum sisa soju yang ada di gelas.
"Koo~"
"kamu mabuk, ayo tidur, jangan sampe kamu sakit, bukannya mau obatin hati" bujuk Taehyung sambil mengelus punggung Jungkook.
Jungkook ngangguk aja, kemudian Taehyung membopong Jungkook ke kamarnya yang memang agak dekat.
Jungkook dibaringkan Taehyung terlentang,Taehyung membuka sepatu Jungkook, dan kancing kemejanya, terekspos tubuh lenggik Jungkook, halus seperti bayi baru lahir.
"slurpp, dia bukan siap siapa lo Tae, sadar!!"
🐰🐰🐰
Huwuuuu balik lagi aku gengs!!
Makasih yang udah setia nunggu my lecture, jangan lupa kalo selesai ink aku mau bikin book baru yah, seri Taekook kedua kau dan seri Nomin.
Borahae.......
TBC........

KAMU SEDANG MEMBACA
My Lecture
Fanfictiehanya kisah perjuangan Jeon kecil untuk mendapatkan hati dosennya. JANGAN SALAH LAPAK TAEKOOK!! NOT FOR HOMOPHOBIC