MATURE (18+)
Penuh emosi dan air mata
"Aku benci kau!!!"
"Aku benci padamu karena telah merenggut yang berharga dariku,"
"Kau telah mengambil semuanya..."
"Sampai kapanpun aku membenci mu..."
Teriak Irina pada pria yang menatap nya datar itu.
"Janga...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
🖤
"Kenapa Victor berbeda?"
Irina termenung sambil berbaring menatap pria yang masih terlelap tidur disampingnya. Sikap Victor kembali seperti semula saat pertama Irina mengenal pria itu.
Padahal akhir-akhir ini sangat hangat dan romantis, dan kini kembali pada Victor versi aslinya.
"Jahat dan mengerikan..."
Selama ini Victor hanya menganggap nya Jalang, tidak lebih.
Miris sekali...
Siapa yang membuatnya menjadi Jalang?
Bukankah itu Victor, dan kini dirinya benar-benar telah menjadi Jalang pria itu.
"Apakah memang aku seperti Jalang?"
"Apakah aku tidak berarti?"
Kalau bukan karena keadaan sang Ayah dan anak-anak di Yayasan mungkin Irina sudah memilih pergi, namun kembali ia tidak dapat bebas begitu saja.
"Sampai kapan seperti ini?"
Dirinya sudah telanjur jatuh begitu dalam, dan Irina semakin hari semakin mencintai sosok Victor sekalipun sikap pria itu berubah-ubah terkadang lembut penuh perhatian dan terkadang begitu mengerikan.
Kenapa dirinya begitu mudah jatuh pada sosok yang sudah jelas Jahat seperti Victor.
"Apakah ini karma ku, karena terlalu membencinya?"
Dan sekarang Irina sepertinya tidak dapat lepas dan jauh dari Victor.
"Aku membutuhkan nya dan aku mencintai nya..."
"Tapi bagaimana dengan Victor sendiri?"
Irina tidak berani mengatakan tentang perasaannya, takut jika ia akan kecewa. Biarkan saja ia pendam sendiri rasa ini.
Walaupun semakin hari rasa yang ia miliki semakin tumbuh dan semakin membuatnya sesak.
Hah...
Irina menghela nafasnya yang terasa berat.
"Vic... apakah kau tahu tentang perasaan ku?" Ucap Irina pelan sambil tersenyum dalam kesedihan yang ia rasakan kini "Aku mencintai mu Vic..."
Begitu pelan sambil mengulas lembut wajah pria yang masih terlelap disampingnya itu.
"I love you Vic..."
Setelah mengatakan itu, Irina beranjak dari tempatnya. Membersihkan tubuhnya yang terasa sangat lengket akibat percintaannya dengan Victor semalam.
Irina berjalan pelan menuju kamar mandi, Irina merendam tubuh lelahnya sambil memejamkan matanya.
