🖤
"Kenapa kau tidak menepati janji mu Irina?"
"KENAPA KAU PERGI MENINGGALKAN KU?" Teriak Victor
"Aku tidak akan main-main kali ini, aku akan membunuh lelaki mu yang saat ini bersamamu Irina!"
"Bukankah itu Jimin." Pikir Irina
Dengan tatapan tajam bercampur amarah jelas terlihat di wajah Victor. Irina menatap tidak percaya Victor yang sudah berdiri dengan membawa sebuah pisau bedah ditangannya, pisau yang ia dapat saat menyelinap di ruang bedah saat itu tangannya terluka akibat pecahan kaca.
Irina mencoba menahan Victor untuk tidak keluar dari kamarnya, namun dengan cepat pria itu sudah berlari mencari keberadaan Jimin.
"Vic... tunggu!" Irina pun berusaha berlari mengejar Victor, namun sialnya sudah tidak melihatnya lagi ia berusaha mencari ke setiap tempat berharap saja Jimin sedang tidak di dalam rumah sakit,
Wajah Irina mulai cemas,
Tanpa aba-aba sebuah pisau langsung Victor layangkan tepat di dada Jimin dan itu tepat mengenai jantungnya. Mata Jimin membulat sempurna dengan serangan tiba-tiba, rasanya jantungnya berhenti berdetak saat pisau itu sempurna tepat menusuk jantung nya.
Mata tajam Victor menatap netra Jimin yang mulai menggelap.
"Ini karena kau mengambil Irinaku!!!" Ucap Victor penuh penekanan.
"Vic...?" Ucap Jimin terbata sambil memegangi dadanya yang mulai mengeluarkan banyak darah segar.
"Tidak!!!" Teriak Irina saat melihat Jimin sudah terkulai lemah merenggang nyawa di lantai.
"Jim..." Irina segera berlari dan mendorong tubuh Victor dengan kuat agar menjauh.
"Apa yang kau lakukan?"
Hiks...
"Tidak...Jim..." Irina mengangkat kepala Jimin untuk bersandar di lututnya. Irina pun memegangi luka dan pisau yang masih menancap di dada Jimin.
"Bertahanlah..."
Hikss..
Irina menangis dengan derasnya melihat keadaan Jimin diambang kematian, wajah pria itu mulai pucat.
"Ak-u mo-hon bertahanlah...!"
Hikss...
Jimin hanya menggeleng sambil tersenyum menatapnya begitu dalam, dengan sisa tenaga yang ia miliki mencoba meraih wajah Irina.
"Ma-af seper-tinya ak-u ti-dak bi-sa mene-mani-mu hing-ga ak-hir..."
Setiap nafas yang ia ambil terasa semakin menyayatnya, Irina menggeleng dengan airmata kian mengalir deras.
KAMU SEDANG MEMBACA
Broken Angel
RandomMATURE (18+) Penuh emosi dan air mata "Aku benci kau!!!" "Aku benci padamu karena telah merenggut yang berharga dariku," "Kau telah mengambil semuanya..." "Sampai kapanpun aku membenci mu..." Teriak Irina pada pria yang menatap nya datar itu. "Janga...