MATURE (18+)
Penuh emosi dan air mata
"Aku benci kau!!!"
"Aku benci padamu karena telah merenggut yang berharga dariku,"
"Kau telah mengambil semuanya..."
"Sampai kapanpun aku membenci mu..."
Teriak Irina pada pria yang menatap nya datar itu.
"Janga...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
🖤
Sungguh Victor penghancur hati yang hebat.
Sangat hebat...
Victor seharusnya mendapatkan Award.
Setelah ciuman itu berakhir Victor dan Mina lalu menghadap ke para tamu undangan yang hadir dalam acara pernikahan mereka. Dapat Irina lihat Victor dan Mina tidak lepas mengembangkan senyum di wajah mereka, terlihat sangat bahagia.
Irina ingin keluar dan pergi dari sana secepatnya, rasanya sudah tidak kuat menahan kesakitan nya, matanya sudah sangat panas menahan tangisnya sejak tadi. Saat Irina hendak pergi diam-diam Victor mengetahui itu.
"Irina?"
Mendengar namanya dipanggil Irina lantas mengentikan langkahnya.
"Kemarilah Irina, apa kau tidak ingin mengucapkan selamat untukku?" Ucap Victor
"Apa sungguh aku harus melakukan itu?"
"Kenapa tidak membunuhku sekarang didepan semua orang Vic, agar kau puas telah berhasil menghancurkan ku." Batin Irina
Sedangkan Mina hanya diam menatap wajah Irina penuh tanya.
"Jadi dia adalah Irina?" Batin Mina
Irina masih diam ditempat nya, bahkan tidak menoleh pada Victor dan Mina yang menunggunya.
"Ayolah Irina?" Pinta Victor dengan akting memelas.
Irina dengan berat hati melangkah pelan mendekati Victor dan Mina, dan para tamu undangan kini semua tertuju pada Irina.
Irina pun akhirnya membuka mulutnya untuk mengucapkan selamat pada Victor dan Mina.
"Selamat atas pernikahan kalian, semoga kalian bahagia." Ucap Irina dengan penuh kesungguhan, bahkan dirinya hampir menangis saat ini. Ia hanya mampu mengucapkan kata-kata itu tanpa bersalaman pada Victor dan Mina.
"Terimakasih Irina." Ucap Victor dan Mina bersamaan, lalu Victor pun menjulurkan tangannya untuk bersalaman dengan nya namun Irina tidak membalas.
Hanya senyum terpaksa yang Irina tampilkan di wajah cantiknya untuk menutupi segala kesakitan dalam dirinya.
"Bagaimana perasaan mu Irina?" Tanya Victor.
"Sangat menyakitkan..."
"Tapi aku tetap berdoa kalian bahagia." Batin Irina
"It's time and say goodbye to everything Irina." Ucap Victor santai
Mendengar itu membuat Irina menatap manik Victor begitu dalam, rasanya Irina semakin tenggelam ke dalam manik gelap yang berhasil memporak-porandakan hati dan pikirannya hingga seperti saat ini.
