MATURE (18+)
Penuh emosi dan air mata
"Aku benci kau!!!"
"Aku benci padamu karena telah merenggut yang berharga dariku,"
"Kau telah mengambil semuanya..."
"Sampai kapanpun aku membenci mu..."
Teriak Irina pada pria yang menatap nya datar itu.
"Janga...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
🖤
Victor kembali menghampiri Mina yang menatapnya penuh tanya, lalu duduk dengan perasaan gemuruh di sisi Sang Dambaan.
"Kau terlihat kesal, ada apa?" Tanya Mina dengan lembut "Apa kau baru saja ribut dengan Jimin?"
Victor belum menjawab, memilih diam lalu menenggak habis gelas berisi minuman beralkohol di atas meja hingga habis.
"Sial!" "Awas kau Jim, aku akan membuat perhitungan dengan mu." Batin Victor kesal
"Vic, apa ada masalah?" Mina pun kembali bertanya karena Victor masih diam tidak kunjung menjawab pertanyaan nya dengan tatapan amarah begitu terlihat jelas di wajahnya.
Victor menatap wajah Mina sesaat, dengan perasaan panas memenuhi dadanya Victor lalu menarik tengkuk Mina dan melumat bibir wanita itu.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Vichhhh...?" Mina pun terkejut dengan ciuman Victor yang tiba-tiba padanya.
Mmmpptt...mmmpptt...
Irina tentu melihat hal itu, bagaimana Victor mencium Mina. Tanpa peduli dengan tatapan mata banyak orang di sana melihat adegan mesra mereka, dan beberapa tatapan iri melihat kemesraan Victor bersama Sang Dambaan.
Irina tentu saja seperti tercekik melihat pemandangan di sana, rasa cemburu bercampur kesakitan jelas terlihat di wajah cantiknya.
Hatinya sungguh terbakar habis malam ini oleh Victor.
Pria itu sungguh hebat membuatnya kesakitan luar dan dalam.
Jimin pun melihat apa yang Victor lakukan bersama Mina disana, lalu beralih menatap manik sendu Irina. Jimin lalu berinisiatif menggunakan tubuhnya untuk menghalangi pandangan Irina agar tidak melihat adegan mesra Victor dan Sang Dambaan.
"Jim...?" Irina menatap sendu Jimin dihadapannya.
"Semakin kau melihatnya, kau akan semakin kesakitan Irina."
"Percayalah, Victor sengaja melakukan itu, untuk membuat mu semakin terluka." Jimin lalu menampilkan senyum hangatnya.
"Ya Victor berhasil melakukan itu dengan hebatnya..." Batin Irina
