🖤
Tengah malam Victor pulang mendapati Irina sudah terlelap dalam tidurnya. Melihat sesaat wajah pulas Irina yang sudah berada di alam mimpi membuat Victor tersenyum sesaat.
Melihat wajah cantik dan damai Irina saat tidur membuat perasaan Victor berbunga, namun lagi pria itu segera menepis perasaannya jauh-jauh. Mengingat bagaimana tujuannya adalah menghancurkan dan menyiksa Irina perlahan hingga ia akan membuangnya suatu saat nanti.
Mengabaikan perasaannya, kemudian Victor berjalan menuju kamar mandi untuk membersihkan dirinya dan berganti pakaian setelah itu turun ke bawah.
Victor masuk ke ruang kerja pribadinya, kembali dengan rutinitasnya seperti biasa melihat foto Sang Dambaan.
Membuka lembar demi lembar dan menatap lekat foto Sang Dambaan seperti obat baginya, hingga Victor mendapati satu foto berharga miliknya yang tidak ada pada tempatnya.
"Kenapa tidak ada?"
Victor pun langsung geram dan marah dengan itu, dan langsung keluar mencari keberadaan Bibi Lucy untuk menanyakan perihal foto yang hilang. Mendapati wanita paruh baya masih berada di dapur.
"Bibi Lucy?" Panggil Victor.
"Ya Tuan?" Bibi Lucy langsung menoleh ke sumber suara, sedikit terkejut dengan kehadiran Tuannya yang nampak menatap nya tajam.
"Apa hari ini membersihkan ruang kerjaku?"
"Tidak Tuan." Ucap Bibi Lucy jujur "Kenapa Tuan?"
"Tidak ada."
Setelah mendengar jawaban itu, Victor kembali ke ruang kerja nya."Baik Tuan."
Bibi Lucy hanya tahu jika pagi tadi saat Tuanya itu pergi, mendapati Irina keluar dari ruangan itu. Tapi Bibi Lucy sendiri tidak tahu menahu apa alasan Tuanya menanyakan hal itu.
Victor yakin ini adalah ulah Irina, terpaksa ia akan bertanya tentang ini besok pagi karena Irina sendiri sudah tidur. Jika memang benar Irina, sudah dipastikan Victor akan menghukumnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Broken Angel
RandomMATURE (18+) Penuh emosi dan air mata "Aku benci kau!!!" "Aku benci padamu karena telah merenggut yang berharga dariku," "Kau telah mengambil semuanya..." "Sampai kapanpun aku membenci mu..." Teriak Irina pada pria yang menatap nya datar itu. "Janga...