🖤
Tanpa peduli rasa sakit kepala yang ia rasakan, Victor memilih pergi ke kantor meninggalkan Mina yang masih terdiam akibat pertengkaran mereka.
Sebenarnya Mina khawatir akan kondisi Victor yang baru saja mengeluhkan sakit kepala, namun pria itu tetap memilih pergi meninggalkannya dengan pertanyaan yang tidak Victor jawab.
"Kenapa kau tidak mengakui nya, bukankah jelas jika kau mencintai nya?" Mina hanya menatap sendu panggung Victor yang sudah menjauh dan hilang dari penglihatannya.
Victor masuk kedalam mobil lalu memerintahkan pada supir pribadinya untuk menuju kantor miliknya. Memejamkan mata sambil menyenderkan kepalanya kian terasa sakit.
"Apakah aku perlu memeriksakan ini?"
"Aku benci Dokter..." Gerutu Victor.
Victor mengabaikan sakit kepalanya, mungkin akan sembuh dengan sendirinya walaupun masih terasa sakit.
Beberapa menit perjalanan tibalah Victor di kantor miliknya, pria itupun segera melangkah cepat untuk menuju ke ruang kerjanya. Mark yang sudah mengikuti nya sejak tiba di kantor sedikit menatap aneh pada atasannya itu.
Melihat wajah pucat Bosnya,
"Apa Tuan baik-baik saja?" Tanya Mark setelah mereka berada di ruang kerja Victor.
Victor hanya mengangguk pelan sambil menyenderkan kepalanya pada kursi kebesarannya.
"Cancel semua jadwalku hari ini!" Perintah Victor
"Kita ada meeting penting bersama Perusahaan Mr. Versera, Tuan..." Ingat Mark, sambil membuka buku agenda miliknya.
"Batalkan saja,.." ucap Victor sambil memejamkan matanya.
"Ta-pi Tuan..." Mendengar Mark keberatan, seketika Victor membuka matanya memberikan tatapan tajam.
"Ba-ik Tuan." Ucap Mark sambil membungkuk ketakutan.
"Apa Tuan perlu sesuatu, obat mungkin?"Victor menggeleng,
"Tidak pergilah, dan jangan ganggu aku!"
"Baik Tuan." Mark pun langsung meninggalkan ruang kerja Victor.
KAMU SEDANG MEMBACA
Broken Angel
RandomMATURE (18+) Penuh emosi dan air mata "Aku benci kau!!!" "Aku benci padamu karena telah merenggut yang berharga dariku," "Kau telah mengambil semuanya..." "Sampai kapanpun aku membenci mu..." Teriak Irina pada pria yang menatap nya datar itu. "Janga...