🖤
Sebelum diperbolehkan pulang oleh dokter, tadi saat di rumah sakit Irina mengatakan pada Jimin untuk tidak mengantarkan pada kedua orang tuanya terlebih dahulu. Mengingat kondisinya yang belum sepenuhnya pulih dan juga tidak ingin membuat kedua orang tuanya khawatir akan keadaannya yang masih belum stabil.
Irina ingin kembali saat ia benar-benar sudah sembuh dari semua lukanya, untuk saat ini Irina akan mencoba menyembuhkan luka yang diberikan Victor terlebih dahulu.
Tidak mudah namun Irina akan berusaha kembali menjadi Irina seperti dahulu, sebelum mengenal sosok Victor dalam hidupnya.
Walaupun Irina tahu bagaimana jahatnya seorang Victor, namun pria itu juga sudah banyak menolong keuangan keluarga nya serta membuat Ayah Irina kembali sembuh seperti sekarang.
Irina tidak akan pernah membenci Victor,
Karena jujur saja seperti apa buruknya Victor, di mata Irina Victor adalah kunci pemilik hatinya.
Mungkinkah Irina bisa melupakan Victor, atau ia akan terus terkubur oleh perasaannya, hanya waktu yang bisa menjawab.
Walaupun rasanya setiap detik terasa menyakitkan baginya menjalani kehidupannya kembali, namun suka tidak suka, mau tidak mau Irina harus tetap menjalani semuanya.
Jimin pun berinisiatif membawa Irina pulang ke mansion miliknya, karena tidak mungkin juga meninggalkan Irina sendirian tanpa tahu ia akan tinggal dimana.
Jadi untuk saat ini Irina akan tinggal bersamanya sementara waktu sampai Irina kembali pulih dari semua lukanya.
Sesampainya di mansion, Jimin segera membawa Irina masuk dan sudah disambut oleh beberapa maid di sana.
"Tinggallah disini Irina, sampai kau siap untuk kembali pulang."
Irina menatap Jimin haru, bagaimana Jimin begitu sangat mengerti dirinya saat ini.
"Apa kau tidak keberatan?"
"Tentu saja tidak Irina, anggaplah seperti rumah mu sendiri." Ucap Jimin agar Irina merasa tidak canggung.
KAMU SEDANG MEMBACA
Broken Angel
RandomMATURE (18+) Penuh emosi dan air mata "Aku benci kau!!!" "Aku benci padamu karena telah merenggut yang berharga dariku," "Kau telah mengambil semuanya..." "Sampai kapanpun aku membenci mu..." Teriak Irina pada pria yang menatap nya datar itu. "Janga...