Broken Angel 36

667 84 75
                                    

🖤

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🖤

"Baik, buktikan ucapan mu..." Ucap Victor menatap manik Irina penuh kesungguhan.

"Kau menginginkan aku akan meminum racun ini sekarang?" Tanya Irina dan langsung diangguki oleh Victor.

Tanpa pikir panjang Irina mendekatkan gelas itu untuk meminumnya.

Melihat hal tersebut Victor merasa geram, dengan cepat menepis gelas yang berada di tangan Irina.

"ITU BENAR-BENAR RACUN IRINA!" Marah Victor

Irina sontak terkejut dan langsung terdiam sambil menatap nanar gelas yang sudah hancur berserakan di lantai.

"Minuman itu benar racun?"

"Apa Victor benar menginginkan dirinya mati?"

"Apa sungguh itu yang Victor inginkan?"

"DASAR BODOH!!!"
Suara Victor membuyarkan pikirannya,

"Bukankah kau ingin aku meminumnya? Lalu kenapa kau menepisnya?"

"Belum saatnya kau mati Irina!"
Victor menatap tajam manik Irina penuh kebencian namun samar terselimuti oleh kabut rasa yang sulit untuk diartikan.

"Mungkinkah itu Cinta?"

Tidak itu bukan Cinta, itu hanya tatapan kebencian dan ketidak sukaan Victor padanya.

"Kenapa kau mau meminum racun itu Irina?"

"Kenapa? Kau bertanya alasanku kenapa melakukan itu?"

"Kenapa?" Manik Irina sudah memanas menatap wajah Victor menahan rasa sakit bercampur amarah yang tertahan.
"Kau bertanya alasanku kenapa melakukan itu?"

"Karena aku mencintai mu...Vic..." Ucap Irina dengan suara bergetar.

Irina mati-matian memberanikan diri mengatakan itu. Dan kini ia siap menerima segala konsekuensinya. Irina sudah tidak tahan lagi menahan rasa didalam hatinya yang semakin menyesakkan dan menyiksanya perlahan seperti sekarang.

Mati enggan hidup pun menyakitkan...

Victor sendiri langsung terdiam setelah mendengar mendengar pernyataan Irina, sorot mata tajam itu sedikit melemah. Ada rasa sakit bercampur hangat dalam hatinya, jantungnya bahkan kini berdetak sangat cepat dan tidak karuan, membuat nafasnya sedikit sesak dan tertahan di rongga dadanya.

"Sial! Kenapa sangat menyesakkan..." Umpat Victor dalam hati

"Kau sungguh mencintaiku Irina?" Victor meraih dagu Irina lalu memeta wajah cantik itu dengan seksama, wajah yang selalu membuat perasaan Victor tidak menentu. Irina pun memberanikan diri untuk menatap manik tajam Victor yang begitu dekat dihadapannya, lalu mengangguk pelan.

"Kau cantik Irina, tapi sayang aku tidak mencintaimu." Setelah mengatakan itu Victor pun segera melangkah pergi.

"Lihat bagaimana ia dengan jelas mengatakan itu Irina."

Broken Angel Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang