🖤
Irina mendorong tubuh Jimin untuk melepaskan ciuman itu.
"Maaf Irina."
Irina langsung mengusap bibirnya, Jimin pun merasa bersalah karena telah lancang begitu saja mencium Irina tanpa permisi.
Irina terdiam menunduk sedikit menyesali apa yang baru saja terjadi, yaitu Jimin menciumnya. Jujur saja, Irina masih tidak ingin melakukan itu.
"Kau marah padaku?" Tanya Jimin sedikit takut jika Irina akan marah padanya, tidak menjawab pertanyaannya Jimin tahu jika ciuman itu tidak Irina inginkan.
"Aah...sial kenapa aku tidak sabaran." Umpatnya dalam hati
"Maaf Jim, aku ingin ke kamar..." Irina pun segera melangkah cepat menaiki tangga menuju kamarnya.
Jimin tahu tindakannya terlalu berani, seharusnya ia meminta ijin Irina jika ingin menciumnya.
"Hah...sial!" Jimin mengumpati dirinya yang terlewat lancang mencium Irina.
"Kenapa aku bodoh." Gerutunya "Maaf, Irina."
Sesampainya di kamar Irina langsung mengunci pintu, mencerna apa yang baru saja terjadi. Ia menyentuh bibirnya dengan bergetar.
Irina ingin melupakan Victor tapi kenapa saat ia mencoba membuka pintu hatinya untuk Jimin bayang-bayang Victor selalu saja ada, bahkan begitu jelas.
"Aku masih belum siap, Jim..."
"Sampai kapan aku seperti ini?"
"Mencoba mencari kebahagiaan apakah sesulit ini, bahkan melupakan mu saja aku tidak mampu Vic..." Irina memeluk tubuhnya sendiri dengan air mata yang sudah mengalir begitu saja.
"Setidaknya bisakah sedikit berkurang rasa ini?"
"Luka dan cinta ini masih saja menjeratku begitu kuat..."
Tidak mungkin kan selamanya Irina seperti ini. Ia juga ingin dapat merasakan kebahagiaan meskipun bukan dengan Victor, tapi kenapa rasanya sangat sulit.
KAMU SEDANG MEMBACA
Broken Angel
RandomMATURE (18+) Penuh emosi dan air mata "Aku benci kau!!!" "Aku benci padamu karena telah merenggut yang berharga dariku," "Kau telah mengambil semuanya..." "Sampai kapanpun aku membenci mu..." Teriak Irina pada pria yang menatap nya datar itu. "Janga...