MATURE (18+)
Penuh emosi dan air mata
"Aku benci kau!!!"
"Aku benci padamu karena telah merenggut yang berharga dariku,"
"Kau telah mengambil semuanya..."
"Sampai kapanpun aku membenci mu..."
Teriak Irina pada pria yang menatap nya datar itu.
"Janga...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
🖤
Victor pun kembali ke dalam untuk membuat perhitungan dengan Jimin.
"Kau sudah bosan hidup rupanya..."
"Sayang sekali kau harus mati muda Jim..." Victor pun mengeluarkan pistol dibalik jas nya.
Doooor!!!!
Suara tembakan terdengar namun tembakan nya meleset, saat Victor mencoba kembali menembak sayangnya Jimin sudah berhasil kabur dari sana dan menghilang.
Argh...
"SIAL!!!" Umpat Victor saat mendapati Jimin sudah menghilang dari pandangan nya. Ingin mengejar dan mencari keberadaan teman yang kini menjadi musuhnya itu namun seseorang tiba-tiba memanggilnya.
"Tuan?"
Dan mendengar suara tembakan beberapa security pun menuju tempat kejadian.
"Apa terjadi sesuatu Tuan Victor?" "Kami mendengar suara tembakan. Apa Anda baik-baik saja?" Tanya salah satu security tersebut.
"Tidak ada, hanya tikus pengganggu..."
"Baiklah, sebaiknya Anda kembali ke dalam karena acara akan segera dimulai."
Untungnya suara tembakan tadi tidak terdengar sampai ke dalam gedung dan tidak menimbulkan kepanikan, hanya beberapa security yang berjaga kembali untuk mengamankan situasi di luar.
Setelah itu Victor kembali kedalam dengan perasaan kesal karena tidak berhasil menembak Jimin yang kini merupakan musuhnya.
Victor pun berjalan masuk dan melihat atensi Mina yang masih duduk menunggunya sejak ia tinggal tanpa kabar tadi.
"Vic... Kau darimana saja? Aku khawatir..." ucap Mina terlihat begitu jelas jika wanita itu sejak tadi menunggu nya.
"Hanya mengurus tikus pengganggu, maaf membuat mu menunggu My Angel..." Ucap Victor lalu mengusap lembut pipi Mina.
Setelah itu Victor dan Mina kembali menikmati acara hingga selesai.
Sedangkan Jimin sudah kembali ke tempat aman, ditempat persembunyiannya.
"Sial!!!"
Walaupun sedikit kesakitan karena pukulan Victor tadi, tapi Jimin berhasil kabur.
Victor tidak main-main kali ini, jika saja tadi dirinya tidak sigap menghindar pasti sudah mati tertembak oleh Victor.
Kali ini ia harus berhati-hati untuk mengambil langkah dan pasti tidak mudah mendekati Irina. Namun Jimin tidak akan menyerah begitu saja, ia akan menyusun rencana matang untuk dapat menyelamatkan Irina.
"Tunggu aku Irina, aku pasti akan kembali dan membebaskan mu."
🖤
Setelah mengantarkan Mina kembali ke hotel tempatnya menginap, Victor pun bergegas kembali ke mension, apalagi kalau bukan untuk menemui Irina-nya.
