MATURE (18+)
Penuh emosi dan air mata
"Aku benci kau!!!"
"Aku benci padamu karena telah merenggut yang berharga dariku,"
"Kau telah mengambil semuanya..."
"Sampai kapanpun aku membenci mu..."
Teriak Irina pada pria yang menatap nya datar itu.
"Janga...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
🖤
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kini Victor dan Irina sedang menikmati sarapan pagi, saling diam tanpa adanya obrolan.
Irina diam karena masih menyimpan rasa kesal yang mengganjalnya semalam dan itu membuat tidurnya tidak nyenyak.
Sedang Victor mengapa diam juga diam saja, biasanya pria itu akan bertanya bagaimana tidur nya semalam atau apalah hanya untuk sekedar mencairkan suasana, tapi malah begitu santai dan asyik menikmati sarapannya dengan perasaan berbunga. Sesekali Irina mencuri pandang pada Victor disela sarapannya.
"Why Irina?" Tanya Victor saat kedapatan Irina menatapnya "Kenapa kau melihat ku seperti itu?"
Irina bingung harus menjawab apa.
"Ti-dak ada..." Jawab Irina kikuk
"Seperti ada sesuatu yang kau sembunyikan..."
Irina melebarkan matanya kala Victor menatapnya, menelan ludahnya susah payah lalu Irina menggeleng pelan.
"Tidak ada Vic... sungguh."
Victor mungkin tahu apa yang Irina sembunyikan yaitu rasa kesalnya, tapi ya seperti biasa itu tidak berarti.
Setelah beberapa saat Victor menyudahi sarapannya.
"Aku tidak akan pulang beberapa hari kedepan."
Irina langsung menoleh mendengar perkataan Victor.
"Kau akan kemana? Bolehkah aku ikut bersama mu?"
Mana mungkin Victor mengajak Irina ikut bersamanya, karena ia akan menghabiskan waktu senggangnya bersama Mina untuk berlibur ke berbagai tempat yang Mina inginkan.
"Tidak Irina." Tolak Victor lalu beranjak dari duduknya menghampiri Irina "Kau tetap disini dan jangan pergi kemanapun tanpa seijin ku, kau mengerti?" Tegas Victor
Irina hanya bisa menuruti perkataan Victor, lalu pria itu mendekatkan wajahnya untuk dapat melumat bibir Irina.
