Broken Angel 25

636 84 30
                                    

🖤

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🖤

Beberapa jam perjalanan akhirnya mereka sampai. Bagaimana Irina akhirnya kembali ke mension Victor yang seperti penjara baginya.

Setelah sampai di depan mension Victor langsung turun dari mobil lalu membuka pintu mobil untuk Irina. Victor segera membawa Irina masuk menuju ke kamar utama dan langsung mengunci pintu.

Irina sangat takut apalagi melihat wajah Victor yang begitu menyeramkan. Victor lalu mendekatkan wajahnya pada Irina.

"Kau tau apa yang paling tidak aku sukai Irina?"

Irina menggeleng pelan, sambil menatap wajah Victor dengan ketakutan.

"Jika sesuatu milikku disentuh oleh orang lain dan kau lupa siapa pemilik mu Irina?"

Lagi Irina hanya menggeleng pelan sambil melangkah mundur hingga ke tersudut ke dinding.

"Apa kau merayu Jimin agar dia mau menolong mu?"

"Ti-dak Vic..."

"Lalu bagaimana bisa dia membawa mu pergi?"
"Dia temanku, tidak mungkin dia tiba-tiba melakukan itu jika kau tidak merayunya..." Tuduh Victor "Kau pasti menggodanya kan?"

Lagi Irina hanya bisa menggeleng ketakutan.

"Rupanya sekarang kau mulai berani menggoda pria saat aku tidak ada."

"Aku tidak melakukan itu..." Elak Irina yang sudah ingin menangis

"Jangan berbohong Irina..."

"Sungguh Vic, a-ku ti-dak berbohong..."

Victor tahu sebenarnya Irina tidak melakukan apa yang ia tuduhkan, itu hanya alasan Victor agar Irina semakin ketakutan.

"Perlihatkan padaku bagaimana kau menggoda Jimin."

Irina menggeleng dan sudah menangis karena ucapan Victor, bagaimana bisa Victor menuduhnya seperti itu.

"Apa permainan Jimin di atas ranjang lebih hebat dariku?" Victor semakin mendekatkan wajahnya hingga tidak berjarak sedikitpun "Katakan Irina jangan diam..."

Irina yang ketakutan itu akhirnya menangis tanpa menjawab pertanyaan-pertanyaan Victor padanya.

Hikss...

Victor memejamkan matanya saat mendengar isakan Irina.

Sungguh setiap mendengar isakan Irina, membuat emosi dan hasrat Victor tidak tertahankan.

"Sepertinya kau tidak pernah jera dengan hukuman yang aku
berikan." Ucap Victor semakin menatap tajam wajah Irina.

"Kali ini aku akan memberikan hukuman yang tidak pernah kau bayangkan Irina."

"Ja-ngan Vic..." Mohon Irina

Victor lalu menarik lengan dan menghempaskan tubuh Irina ke ranjang besarnya hingga dress nya tersingkap. Victor menyeringai sesaat menatap tajam paha putih Irina dengan penuh nafsu.

Broken Angel Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang