🖤
Setelah dua hari tidak sadarkan diri, akhirnya Irina siuman. Irina bangun dalam keadaan terkejut melihat keadaan sekelilingnya. Jimin yang duduk di samping ranjang Irinapun langsung berdiri untuk menenangkannya.
"Irina, kau sudah sadar?" Tanya Jimin sambil meraih dan mengusap lembut tangan Irina.
Aaahhk...
Irina meringis kesakitan merasakan perut bawahnya terasa sakit.
"A-ku...a-ku..." Ucap Irina terbata, Jimin segera meraih gelas berisi air yang berada diatas nakas lalu memberikannya pada Irina "A-pa... yang ter-jadi pada-ku?"
Belum menjawab pertanyaan itu, Jimin memilih untuk menenangkan keadaan Irina dahulu.
"Minumlah Irina..."
Irina meminum seteguk air untuk sedikit menenangkan nya, lalu kembali menatap Jimin penuh tanya.
"A-da yang terjadi padaku Jim?"
"Kau pingsan malam itu, dan aku langsung membawa mu ke rumah sakit."
Seingat Irina, ia melihat darah mengalir dari kedua sisi kakinya setelah itu ia tidak sadarkan diri.
"Seingat ku aku melihat darah dan..."
Aahhkkk...
Lagi Irina merintih kesakitan sambil memegangi perutnya saat ia mencoba bergerak.
"A-pa yang sebenarnya terjadi Jim?" Tanya Irina kembali, Jimin ingin memberi tahu keadaan yang sebenarnya tapi melihat keadaan Irina yang masih lemah ia tidak tega.
"Jim...ka-ta-kan..." Irina menunggu Jimin mengatakan sesuatu.
"Irina..."Jimin meraih tangan Irina untuk ia genggam
"Kau...mengalami pendarahan hebat malam itu, Dokter sudah berusaha sebaik mungkin..."
Jimin sebenarnya tidak sanggup mengatakan hal yang menyakitkan itu, namun tidak mungkin ia berbohong tentang apa yang sebenarnya terjadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Broken Angel
Ngẫu nhiênMATURE (18+) Penuh emosi dan air mata "Aku benci kau!!!" "Aku benci padamu karena telah merenggut yang berharga dariku," "Kau telah mengambil semuanya..." "Sampai kapanpun aku membenci mu..." Teriak Irina pada pria yang menatap nya datar itu. "Janga...