"Jadi, kau benar-benar diculik, ya?"
Sekarang mereka semua berada di rumah Cyrus. Mereka berkumpul di ruang tengah. Sage duduk dengan wajah tertekuk dan mata sinis. Ia benar-benar badmood. Pasalnya, ia diculik oleh Demetrius, Froze dan Valir.
Jadi, saat sore tadi setelah menyelamatkan Alerina, Er dan Sage dari bajak laut itu, Demetrius memerintahkan kepada para kuda laut untuk mengikuti kapal Forestone. Ia bertekad untuk menyelamatkan dua teman perinya. Mavi dan Lucy.
Tepat pertengahan malam, salah satu ketua kuda laut bernama Jadeed itu mendatangi kamarnya. Kuda laut itu masuk melalui jendela terumbu karang milik keluarga Demetrius, membangunkan putra duyung itu dan memberitahu kemana kapal Forestone berlayar.
Tanpa memberitahu orang di rumahnya, karena mereka pun tertidur pulas, Demetrius pergi begitu saja menjemput Froze dan Valir di daratan. Mereka tidak menjemput Er karena keadaan sayap peri itu. Mereka akan membiarkannya beristirahat.
Tapi tidak dengan Sage. Mereka menjemput anak penyihir itu.
Sage yang sedang tertidur pulas itu dibangunkan secara paksa melalui jendela kamarnya. Froze membangunkan Sage dengan cara yang sangat unik.
Peri Es itu membuat sebuah tongkat es yang ujungnya tumpul. Hanya bentuknya saja yang seperti tongkat penyihir, tapi tongkat es itu tidak memiliki kekuatan apapun. Tongkat itu hanya dingin karena terbuat dari es yang benar-benar beku.
Lewat jeruji jendela kamar Sage, pemuda itu menempelkan tongkat es yang super dingin itu ke pipi Sage yang sedang tertidur pulas. Butuh beberapa menit untuk membangunkan Sage, sebelum akhirnya pemuda itu mengamuk karena mereka telah berani-beraninya membangunkannya.
Setelah mendengar rencana Demetrius, anak itu semakin mengamuk karena tidak ingin ikut. Namun, Demetrius dan Froze telah bekerja sama dengan sapu terbang milik Sage yang berada di luar. Katanya, Demetrius akan membawa sapu itu melihat duyung yang sexy.
Saat mereka membuat emosi Sage meledak, saat itu pula sapu tua itu masuk ke kamar Sage, memaksa pemuda itu naik dan terbang ke luar. Saat sudah diturunkan secara paksa oleh sang sapu, Sage berniat melarikan diri, namun saat ingin melangkah, Valir dan Froze sudah menahan tangannya dan kemudian mereka terbang, diikuti oleh Demetrius yang terbang menggunakan serbuk peri.
Jangan ditanya bagaimana reaksi Sage. Anak itu memang sangat nakal dan keras kepala. Selama terbang, anak itu terus berteriak minta dilepaskan.
Dan seperti itulah ceritanya bagaimana mereka bisa bertemu dengan Cyrus, Alerina dan Daniel di pantai.
"Arghhh! Aku sangat ingin merubah kalian menjadi sapu sekarang!" gerutu Sage sambil menyandarkan kepalanya di sofa. Sayangnya, tongkatnya sedang diperbaiki.
"Hey Cyrus, kenapa airnya tidak asin? Bukankah air minum ini kau ambil dari laut tadi?" Daniel menceletuk dari sudut ruangan dengan tangan memegang sebuah gelas kayu.
"Ck! Bagaimana bisa kau tidak tau soal ini? Itu kan ada sihirnya, bo—"
"Katakan aku bodoh dan aku bersumpah akan memutar kepalamu sampai terlepas—"
"Kau bodo—"
"Sage, diamlah!" Semuanya spontan berteriak serentak, menegur Sage yang selalu mengatai siapapun bodoh. Yang diteriaki hanya memutar bola matanya malas.
"Jadi kapan kita akan menyelamatkan Mavi dan Lowi?" Alerina bertanya, membuat semuanya mendadak terdiam dan menatapnya dengan tatapan serius.
"Tapi tunggu dulu, apa yang mereka lakukan di pulau Paprilla—"
"Astaga, kenapa bisa ada penyihir sebodoh ini? Tentu saja untuk menghilangkan kutukan—apa kau liat-liat? Wlee!" Alerina menjulurkan lidahnya mengejek sang penyihir yang sudah menatapnya dengan tatapan mematikan.
"Aku pulang!"
Kemudian, anak laki-laki berjubah hitam itu bangkit dari sofa dan berjalan menuju luar. Ia marah.
"Hey! Kenapa malah marah! Dasar labil—"
BRAKK
Sage membanting pintu kayu tua milik Cyrus, membuat mereka semua terkejut dan tersentak kaget. Kedua mata mereka membulat, melihat aksi Sage yang bisa dikatakan sangat kurang ajar.
Cyrus yang melihat itu memejamkan matanya sejenak, menarik napas tenang dan menghembuskannya dengan kepala menggeleng pelan. "Sudahlah. Biarkan saja dia. Balik ke topik. Aku akan mengatakan ini. Aku tidak akan pernah kembali ke kapal itu—"
"Cyrus!" Alerina memotong dengan nada mendelik tidak terima.
Demetrius mengerucutkan bibirnya mendengar ucapan Cyrus yang secara langsung mengatakan bahwa ia tidak akan ikut menolong sahabatnya–Mavi dan Lucy.
"Kenapa—"
"Terakhir kali aku datang ke kapal itu, sayapku hilang. Mereka memotong sayapku. Kemudian, apa lagi yang akan mereka potong sudah ini? Kepalaku? Tidak akan! Kembali ke kapal mereka hanya akan mengorbankan nyawa secara cuma-cuma—"
"Cyrus, kali ini tidak akan seperti yang kau pikirkan—"
"Lantas? Apa yang kau pikirkan, kids? Kembali ke sana tanpa ada kendala? Tanpa ada yang harus kau korbankan? Benar, kan?"
Semuanya terdiam. Benar yang katakan Cyrus. Jika ia kembali ke kapal, apa lagi yang akan mereka potong dari Cyrus? Laki-laki itu melewatkan masa mudanya hanya untuk berlayar dan mendapatkan penderitaan.
"Dengar, aku sudah sangat cukup lama terjebak di kapal itu. Setiap malam aku selalu berdoa agar bisa bebas dari mereka! Tapi apa? Sekarang kalian malah memintaku untuk kembali ke kapal itu untuk menyelamatkan teman kalian?" Nadanya terdengar sangat emosional. Mata laki-laki itu terlihat merah dan berkaca-kaca. Bibirnya bergetar. Bahunya naik-turun, seakan-akan napasnya begitu berat.
Alerina menunduk. Benar yang Cyrus katakan. Semuanya benar.
"Ini tidak akan semenakutkan yang kau pikirkan. Kau lihat? Tadi sore kita bisa menyelamatkanmu—"
"Dengarkan aku peri api, kalian hanya beruntung—"
"Tidak ada yang beruntung!"
"YA, ADA! TIDAK ADA KEBERUNTUNGAN DI DUNIA INI! BERTAHUN-TAHUN YANG LALU AKU SANGAT MEMPERCAYAI KEBERUNTUNGAN! AKU MENYELAMATKAN NYAWA ORANG YANG SANGAT BERHARGA DI HIDUPKU! TAPI APA YANG KUDAPAT? SAYAPKU DIPOTONG DAN MENDAPATKAN PENDERITAAN! SEDANGKAN IBUMU?! IBUMU MENIKAH DENGAN PRIA LAIN, AL! APAKAH ITU YANG DINAMAKAN KEBERUNTUNGAN?!"
pliss kalian tinggalin jejak 🥺🥺🥺
KAMU SEDANG MEMBACA
Fae Circle
Подростковая литератураBerawal dari mencari sebuah jamur melingkar saat sedang melaksanakan perkemahan, yang konon katanya merupakan jalur masuknya para peri ke dunia mereka. Alerina, gadis yang sama sekali tidak mempercayai mitos itu tiba-tiba masuk ke dalam dunia peri...