06. mavi's home

469 68 1
                                    

"Selamat datang di rumahku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Selamat datang di rumahku."

Rumah pohon yang menjulang begitu tinggi dengan sebuah pintu yang memancarkan cahaya dari dalam pohon terlihat. Pohon tua yang sudah berusia puluhan tahun itu dipenuhi lumut di beberapa bagian, serta jendela-jendela kecil yang memancarkan cahaya dari dalam.

Rumah yang terlihat sangat sederhana dengan nuansa kuning yang menghangatkan mata, menyambut sosok tamu dengan nuansa dengan indahnya.

Mavi membuka pintu rumahnya, mempersilakan Alerina untuk masuk ke dalam rumahnya.

Rumah Mavi berada di dalam pohon. Seperti pohon yang dikosongkan bagian dalamnya agar bisa ditinggali.

Saat pintu dibuka, nuansa kuning benar-benar menyambut indra penglihatannya dengan indah. Mata Alerina kembali berbinar. Binarannya menunjukkan kekaguman, lantaran baru pertama kali melihat rumah di dalam pohon seindah ini namun sangat sederhana.

Ada sofa berwarna merah terang dengan meja bundar cokelat yang terbuat dari kayu. Ada meja makan dan barang-barang yang sama seperti di rumahnya, namun di rumah Mavi—sepertinya semua serba kayu terkecuali sofanya.

"Maaf jika rumahku berantakan." Mavi langsung mengambil baju-baju yang berserakan di lantai. "Akhh, dia benar-benar menyebalkan—"

"A-apa? Ahh, a-aku minta maaf," kata Alerina cepat dengan raut wajah merasa bersalah. Bahkan binaran pada matanya seketika redup ketika Mavi mengatakan itu.

Mavi yang sedang memungut baju pun seketika berdiri tegak dan menoleh ke arah Alerina dengan tatapan terkejut.

"Eh? A-apa? Bukan kau! Aku tidak mengataimu! Bukan kau yang kau maksud!"

Alerina mengerucutkan bibirnya. "Tapi kau jelas-jelas mengataiku menyebalkan. Maaf jika aku merepotkanmu dan sangat menyebalkan—"

"Astaga! Bukan kau yang kumaksud! Maksudku Mawi—maksudku—"

"Kenapa kau menyebut-nyebut namaku?"

Seorang laki-laki tinggi berambut bergelombang sama seperti Mavi muncul dari arah belakang Mavi. Wajah bengkak khas bangun tidur itu menatap Mavi dengan mata memicing, pertanda ia baru saja bangun.

Rambut mangkuk dan bergelombang sama seperti Mavi. Bedanya Mavi memiliki warna rambut sedikit terang, alias cokelat daripada laki-laki di belakangnya. Laki-laki yang baru bangun itu memiliki warna rambut hitam legam, namun tidak sehitam rambut milik Sage.

Mendengar suara serak baru bangun, sontak Mavi berbalik. Ia mulai mengomel.

"Kau ini! Sudah berapa kali ibu dan aku bilang untuk tidak menaruh barang sembarangan! Kau ini sudah dewasa tapi masih merepotkan!" omel Mavi kepada sang kakak. Mawi.

Mawi, laki-laki yang merupakan kakak Mavi sekaligus oknum yang Mavi katakan menyebalkan itu tak kunjung membuka matanya lebar-lebar. Sepertinya Mawi benar-benar baru saja bangun.

Fae CircleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang