Chapter 24

1.5K 115 14
                                    

Pagi-pagi sekali Naruto, Gilgames dan Violet sudah berada di Stasiun Kota Konoha untuk pergi ke ke kediaman keluarga Namikaze. Jarak antara Konoha dan Kota Uzu ( kota dibawah pemerintahan Duke Namikaze) lumayan jauh. Untuk bisa sampai kesana dibutuhkan waktu sekitar 12 jam menaiki kereta sihir. Setelah kereta mereka sampai, ketiga orang itu lantas bergegas naik.

Setelah menempuh perjalanan lama, akhirnya ketiga orang itu sampai di Kota Uzu. Kota Uzu adalah sebuah kota yang berada di wilayah tenggara dari Kerajaan Alvarez. Kota ini berada di pinggir pantai. Mayoritas penduduk yang ada di kota ini berprofesi dibidang Nelayan, Pertanian, pandai besi dan perkebunan. Namun sebagian lebih memilih profesi sebagai pandai besi karena memang kota ini terkenal sebagai pembuat senjata terhebat di Kerajaan Alvarez selain Duke Pendragon.

"Ahhhh akhirnya sampai juga, badanku terasa pegal semuanya" Ujar Violet sambil merenggangkan tubuhnya. Hal itu juga diikuti oleh adiknya.

"Hampir setengah hari dikereta membuat badanku lelah, setelah ini berendam air hangat adalah pilihan yang terbaik" Sahut Gilgames.

Waktu sudah menunjukkan pukul 6 sore, mereka lalu bergegas meninggalkan Stasiun.

Ditengah Kota Uzu berdiri sebuah bangunan megah nan luas. Bangunan itu menjadi titik tengah dari kota itu. Suasana didalam bangunan itu nampak begitu ramai. Para penjaga nampak menjaga setiap sudut bangunan sambil sesekali bercanda ria.

Didepan nampak Naruto, Violet dan Gilgames sudah berada di depan gerbang masuk.

"Selamat datang kembali Violet-Sama, Gilgames-Sama" Sambut salah satu penjaga gerbang kepada kedua kakak beradik itu.

"Ah Terima kasih Paman Kotetsu" Balas ramah Violet. Orang yang dipanggil Kotetsu membalasnya dengan anggukan ramah. Matanya lalu terfokus pada Naruto yang berdiri paling belakang. Rasanya dia tidak asing dengan orang itu.

"Siapa dia kalau saya boleh tau Violet-Sama? Sepertinya saya tidak asing dengannya?" Tangannya penasaran.

Violet lalu menoleh kearah Naruto sebentar.

"Nanti kau juga akan tau Paman, lebih baik kau buka dulu pintunya. Ck badanku pegal semua" Bukan Violet yang menjawab tapi Gilgames yang menanggapi.

Kotetsu hanya mengangguk pelan, ia lantas membuka gerbang dan mempersilahkan ketiganya masuk. Violet lalu memimpin jalan untuk masuk. Atensi Kotetsu masih tidak lepas dari sosok Naruto, sementara Naruto hanya cuek tidak peduli saat dirasa dirinya diperhatikan.

'Tidak ada yang berubah ternyata, bangunan ini masih sama seperti dulu' batin Naruto.

Setelah memasuki bangunan, Violet lalu memerintah salah satu maid disana untuk mengantarkan Naruto menuju kamar yang sudah disiapkan guna membersihkan diri. Dan disinilah Naruto, di sebuah kamar mewah nan luas. Dia memandang Kota Uzu dari jendela kamarnya karena memang kamarnya berada di lantai atas.

'Keinginanmu sudah aku penuhi Namikaze Naruto, membuktikan bahwa kau bukan lagi anak lemah dan gagal'

Ia memandang gemerlap lampu Kota dengan senyuman kecil di bibirnya.

TOK TOK TOK

"Permisi Naruto-Sama, ini saya Samui. Makan malam sudah siap, anda sudah ditunggu yang lainya dibawah"

Suara ketokan pintu membuyarkan lamunannya. Ia lalu membuka pintu. Disana berdiri seorang wanita cantik berambut pirang sebahu sambil memakai pakaian maid. Naruto menatap sekilas wanita itu. Merasa dirinya diperhatikan, Samui hanya bisa menundukkan kepalanya.

"Panggil saja aku Naruto. Siapa namamu Nona?" Tanyanya.

"N-nama saya Samui, Naruto-Sama. Mohon maaf, tapi saya tidak bisa menuruti perintah anda. Anda adalah calon pewaris sah keluarga ini jadi sudah sepantasnya saya harus bersikap seperti itu"

Reink4rnasi Penuh FantasiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang