Chapter 39

921 69 5
                                    

"Namikaze Naruto." Ujar Hancock pelan saat melihat kedatangan Naruto lewat ekor matanya.

Orang yang mencekik Hancock memandang Naruto dengan tajam. Tidak hanya itu, ratusan pasukan dibelakangnya juga mulai bersiap saat melihat ada yang datang.

"Aset penting?" Tanya pria itu sambil melirik  Hancock yang ada di genggaman tangannya.

"Urarararara dia juga aset penting bagiku, kalau kau ingin mengambilnya coba datang  ambilah sendiri urarararara." Gelak tawa keluar dari mulut pria itu.

Alexia yang sedari tadi hanya diam, kini mulai mempersiapkan diri. Ia menunggu aba-aba Naruto.

"Aku kira yang kau maksud adalah latihan tanding seperti biasa, ternyata ini yang kau maksud." Ujar Alexia sambil memandang Naruto.

"Bukankah ini lebih menantang dari pada biasanya?" Jawab Naruto dengan santai.

Pandangan Alexia tertuju pada pria tua yang disana. Tangan nya bersiap mencabut pedang dari sarungnya.

TAP TAP TAP

Naruto berjalan pelan kedepan.

"Kau cukup menonton saja untuk sekarang dan biarkan aku menari sebentar."

Mendengar itu Alexia mengendurkan gestur tubuhnya menjadi lebih santai. Senyum kecil tercetak diwajah ayunya.

"Dasar, kalau begitu berikan aku tontonan yang menarik."

Naruto lalu menanggalkan jubahnya. Kini ia hanya mengenakan stelan sederhana berupa kaos hitam pedek polos, berserta celana hitam panjang. Tak lupa sepasang sarung tangan hitam terpasang ditelapak tangannya.

"Kau bilang untuk mengambilnya sendiri kan?" Tanya Naruto.

"Worororororo itupun kalau kau bisa bocah." Balas sengit orang itu.

Angin panas berhembus lumayan kencang, bahkan rambut Naruto sampai melambai-lambai karenanya. Kedua orang itu saling beradu pandangan.

SRING

Tiba-tiba Hancock yang ada digenggaman tangan pria itu menghilang digantikan Naruto yang sudah bersiap dengan bola merah kehitaman yang berputar kencang ditangannya.

Pria itu hanya bisa melebarkan matanya.

'Cepat sekali-'

BUAGHHH SRETT DUARRRRR

Dengan kuat Naruto lalu menghantamkan serangannya kearah pria itu sampai membuatnya terlempar puluhan meter kebelakang dan meledak dengan keras.

Para prajurit yang melihat tuannya terlempar serempak langsung menyerang Naruto.

"Kaido-sama!!! ONOREEE!!!"

"Serang dia!!!"

"""Hiyaaaa!!!!"""

Naruto yang melihat ratusan prajurit berlari kearahnya hanya tersenyum. Mata sharingan tiga tomoenya berputar pelan.

SRAKK DUAK

Sebuah kampak besar dengan cepat berusaha menyerang kepala Naruto, namun dapat dihindari Naruto dengan memiringkan kepalanya. Sebagai balasan, sebuah pukulan dengan telak diarahkan Naruto kearah dagu prajurit itu membuatnya terlempar keatas.

SRING SRING SRING

Tiga buah anak panah melesat kearah Naruto, melihat itu Naruto melompat keudara sambil bersalto.

JLEB JLEB JLEB

Anak panah itu lalu menancap di tanah.

TAP

Reink4rnasi Penuh FantasiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang