Chapter 21

1.5K 108 3
                                    

"TUAN!!"

Naruto melirik kebelakang siapa yang tengah menuju kearahnya.

'Apa Azazel kalah?' batinya bertanya-tanya.

GREB

Naruto mencengkeram kepala Arcnologia yang sudah tak bernyawa lalu melemparkan nya kearah Esdeath.

WUSHH

Melihat tubuh tuannya yang terlempar kearahnya, Esdeath dengan sigap berusaha menangkapnya.

SRING BUAGHHH

"Ohokkk!!"

Mata Esdeath melotot, air liur bercampur darah keluar dari mulutnya. Tubuh Arcnologia tiba-tiba berubah menjadi Naruto yang langsung memukul perutnya dengan keras.

Esdeath hanya bisa memegangi perutnya, dengan gerakan patah-patah ia melirik Naruto. Tangan kanannya terulur kesamping. Lalu sebuah pedang es tercipta. Dengan sekuat tenaga, ia menyabetkan pedangnya kearah Naruto.

PYARRRR

Pedang itu langsung hancur saat menyentuh tubuh Naruto.

"Percuma kau menyerangku, tuanmu saja berhasil aku kalahkan. Menyerahlah nona" Ucap dingin Naruto.

Esdeath memandangi wajah Naruto, bola matanya lalu terfokus kearah mata merah berpola riak air milik Naruto.

DEG DEG

'M-mata apa itu? Hanya dengan menatapnya saja aku sudah gemetaran'

Tubuh Esdeath langsung merinding, buku kuduknya juga ikut merespon ikut berdiri. Ia lalu melirik tubuh tuannya yang tergeletak ditanah.

Dengan tekad yang dipaksakan, Esdeath lalu melompat kebelakang. Ia lalu mengarahkan telapak tangannya kedepan seketika muncul ratusan tonbak tombak es dengan panjang 1 meter mengelilingi Naruto.

"Hah hah hah selama nyawaku masih ada, aku tidak akan takut melawanmu"

Naruto hanya tersenyum.

"Tekad dan rasa setia pada tuanmu besar juga ternyata, kalau begitu majulah buktikan kalau kau mampu mengalahkan ku Nona"

Dengan satu gerakan tangan, tombak es itu meluncur dengan cepat kearah Naruto.

"ICE MAGIC : ICE SPEARS!!!!"

SYUT SYUTT SYUTT SYUTT

DUAR DUAR DUAR DUAR

Ledakan demi ledakan menghujani tempat Naruto tatkala ratusan tombak es itu meluncur bersamaan menyerangnya.

Serpihan-serpihan es bertebaran dimana-mana menutupi area itu.

"Hah hah hah" Nafas Esdeath tersengal sengal. Energi sihirnya hampir terkuras habis setelah menggunakan kemampuan sekala besar itu.

Saat debu yang menutupi tempat itu menghilang, mata Esdeath terbelalak tak percaya.

"B-bagaimana mungkin?"

Terlihat Naruto masih berdiri tegak tanpa ada luka sedikitpun.

"Terkejut?"

"Bagaimana bisa kau selamat??" Tanya Esdeath dengan nada terkejut.

"Kau tidak perlu tau Nona"

Tangan kanan Naruto terulur kedepan. Mata merahnya mamandang Esdeath dengan tajam.

TAP TAP TAP

Esdeath berjalan mundur, tubuhnya seolah-olah mengirim sinyal untuk segera lari.

"BANSHO TE'IN"

Reink4rnasi Penuh FantasiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang