Chapter 25

1.6K 95 8
                                    

"Jadi bisa kau jelaskan lebih rinci tentang penyakitnya Dokter?" Tanya Naruto kepada dokter yang merawat kakeknya. Dokter itu memiliki perawakan masih muda, berambut coklat muda panjang. Ia adalah dokter khusus yang dipanggil oleh Minato untuk menangani kasus Jiraiya.

Romani Archaman.

Salah satu dokter ahli yang dimiliki oleh Kerajaan Alvarez.

"Hampir setahun penuh aku meneliti tentang keadaan Jiraya-Sama namun aku belum menemukan titik terang akan penyakitnya. Namun aku menemukan satu kejanggalan dalam kasus ini."

Romani lalu menyodorkan sebuah kertas kepada Naruto.

"Apa ini?" Tanya nya sambil menerima kertas itu.

"Itu adalah uji lab yang aku teliti dari darah Jiraya-Sama. Apa yang dialami Jiraya-Sama bukanlah sebuah penyakit, tapi itu adalah racun."

Naruto membaca dengan teliti hasil lab yang telah diteliti oleh Romani.

"Racun katamu? Apakah ada racun yang bisa membuat seseorang menjadi batu? Aku malah berfikir itu adalah sebuah kutukan"

Romani memandang Naruto serius.

"Dugaan awalku juga begitu, tapi setelah aku mencari-cari, tidak ada kutukan yang bisa membuat seseorang menjadi batu. Jika pun ada, pasti Jiraya-Sama sudah meninggal dari dulu. Cara kerja kutukan adalah menghancurkan sedikit demi sedikit inti sihir korban hingga korban tidak bisa mengakses energi sihirnya.

Ada juga kutukan yang memakan jiwa korban secara perlahan. Namun dalam kasus Jiraya-Sama semua organ, inti sihir, bahkan bagian yang menjadi batu bisa dikatakan masih sehat. Bahkan jika seluruh tubuhnya menjadi batu, dia masih belum mati. Ini mirip seekor beruang yang sedang hibernasi " Jelas Romani secara panjang.

Naruto nampak berfikir sejenak. Ia lalu berjalan kearah Jiraiya. Dengan pelan ia menarik selimut yang menutupi tubuhnya. Romani nampak bingung dengan apa yang Naruto lakukan. Naruto lalu menyentuh kening Jiraya.

"Apa yang coba kau lakukan Naruto-kun?" Tangannya sedikit penasaran.

"Sesuatu yang ingin ku coba"

Romani hanya diam. Ia masih dilanda bingung dengan apa yang Naruto lakukan. Naruto kemudian menutup matanya. Kejadian berikutnya membuat Romani terkejut.

SRING

Sebuah sinar berwarna hijau kekuningan keluar dari telapak tangan Naruto. Sinar itu lalu merambat dan menyelimuti tubuh Jiraya.

"K-kau? Kau bisa menggunakan sihir penyembuhan?" Tanya  Romani kaget saat melihat itu.

"Ini adalah sesuatu yang lain dan hanya aku yang memilikinya"

Selang beberapa saat sinar itu mulai menghilang. Naruto lalu membuka matanya, namun keadaan kakenya itu tidak kunjung berubah.

"Ternyata memang percuma ya" Gumamnya pelan namun masih bisa didengar oleh Romani.

Naruto lalu memandang serius Romani.

"Dokter, apa yang kau ketahui tentang Medusa?" Tanya Naruto.

"Medusa? Setahuku  Medusa adalah makhluk legenda dari wilayah selatan. Konon dikatakan dia adalah pendeta kuil yang dikutuk menjadi seekor monster." Jawabnya sambil berpose berfikir. Sedetik kemudian mata Romani langsung membola.

"Jangan-jangan!!"

Naruto tersenyum kecil.

"Ya, Jiji terkena racun yang terbuat dari air mata Medusa"

Romani nampak tersenyum kecil. Ia lalu mengambil sebuah buku kuno yang ada di salah satu timpukan buku di kamar itu.

.
.
.
SKIP TEMPAT.

Reink4rnasi Penuh FantasiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang