Chapter 57

1K 56 14
                                    


Disebuah kamar besar terlihat dua orang laki-laki dan perempuan yang masih tidur dengan pulasnya. Tubuh keduanya tertutup selimut sebatas dada. Sang pria memiliki ciri-ciri wajah tampan dan berambut pirang sementara sang wanita memiliki wajah cantik dengan rambut merah panjangnya nampak terherai.

Disekitar mereka berserakan sejumlah pakaian yang dapat dipastikan mereka baru saja melakukan sesuatu yang panas.

Tak berselang lama, kelopak mata sang wanita mulai bergerak pertanda ia akan bangun. Tak lama kemudian mata itu terbuka dan menampilkan iris mata violet indah disana.

Sang wanita lalu mencoba menyesuaikan cahaya yang masuk.

Hal pertama yang ia lihat adalah sosok pria tampan yang tidur dibawahnya. Dengan gerakan cepat, ia lalu mulai turun dari tubuh pria itu. Ia baru sadar jika ia tidur beralaskan seorang pria.

Merasakan adanya gerakan diatas tubuhnya, sang pria juga ikut terbangun. Iris mata biru safir itu lalu muncul.

Pria itu lalu memandangi sang wanita yang mencoba untuk bangun. Posisi keduanya cukup intim, dikarenakan sang wanita duduk diperutnya dan sang pria memegang pinggang sang wanita, ditambah lagi keduanya tidak mengenakan satu helai pakaian pun ditubuhnya.

Keduanya saling menatap satu sama lain,

"Selamat pagi Sensei."

Bukan mendapat balasan yang bagus, namun pria itu hanya mendapatkan tatapan sinis dari wanita itu.

"Cih, kau masih berani menyebutku Sensei setelah apa yang kau perbuat dengan tubuhku Namikaze Naruto?" Mendengar itu sang Pria hanya tersenyum.

"Aku hanya menghormatimu karena kita satu sekolah dan kau adalah guru disana."

Orang yang dipanggil Kushina hanya memalingkan mukanya karena kesal.

"Lalu, apakah dengan meniduriku adalah cara mu untuk menghormatimu juga Namikaze?" Ujarnya dengan sarkas.

"Bisa dibilang begitu, lagipula kau juga menikmatinya kan?." Ujar Naruto santai.

Rona merah lalu muncul di pipi Kushina. Naruto lalu menyimbak selimut yang menutupi keduanya. Ia lalu duduk bersandar di tempat tidur dan menarik Kushina untuk lebih merapat.

Kushina yang diperlakukan seperti itu hanya bisa pasrah dan mengalungkan tangannya ke leher Naruto.

CUP

Tak berselang lama, Naruto langsung menyambar bibir Kushina.

"HMmmpp....hmmmmppp....hmmmmppp....."

Kushina hanya bisa pasrah dan mulai meladeni permainan mulut Naruto.

"Mmmmmppp.....ahhhhmmmmpp...... akhhhhh...."

Tangan Naruto yang menganggur mulai memaikan buah dada besar Kushina yang sedari tadi menekan dadanya.

"Hmmmmmppp....puahhh ....akhhh.... akhhh akhhhh ...apa kau masih belum puas..... ahhh setelah apa yang kita lakukan semalaman.... akhhh .....ahhh...."

Mendengar itu Naruto lalu menghentikan kegiatanya dan menatap mata sayu Kushina. Nampak rona merah mulai menyelimuti kedua pipinya.

"Jujur saja, kau memiliki bibir yang manis Sensei membuatku selalu ingin menciumnya."

"Dasar laki-laki bajingan hmmmmmmppppp-....."

Belum selesai berbicara, bibir Kushina membali di lumat oleh Naruto.

"Hmmmpppp......hmmmmppp....."

Ciuman Naruto berubah menjadi lumatan panas, ia bahkan mulai mengeluarkan lidahnya untuk mengajak bersilat lidah.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 01 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Reink4rnasi Penuh FantasiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang