"Pemberhentian selanjutnya adalah Stasiun Konoha, kepada para penumpang yang turun di Stasiun Konoha untuk segera mempersiapkan diri dan pastikan barang bawaan anda tidak tertinggal."
Suara kondektur yang bertugas di kereta membangunkan tidur Naruto. Mendengar itu Naruto langsung bangun dan bersiap-siap. Setelah kereta berhenti, bergegas ia keluar. Langit sore menjadi sambutan selamat datang baginya. Dengan langkah santai ia berjalan menyusuri Kota itu.
"Hampir tiga bulan ya? Tidak terasa juga." Gumamnya. Selepas kejadian invasi yang menyerang Konoha Akademi, pihak sekolah memutuskan untuk menghentikan aktivitas belajar mereka.
Suasana Kota itu cukup ramai dikala sore. Apa yang menimpa Konoha Akademi ternyata tidak mengganggu kegiatan perekonomian Kota itu. Kegiatan perdagangan tetap berjalan seperti biasanya. Tak terasa, setelah berjalan selama kurang lebih 30 menit, Naruto sampai dikediaman kecilnya yang berada di pinggiran Kota Konoha.
Rumahnya nampak sedikit kotor karena beberapa bulan ia tinggalkan.
CEKLEK
Dengan pelan ia membuka rumah itu. Angin kecil berhembus keluar dari sana. Naruto memperhatikan setiap sudut ruangan. Ia lalu melepaskan tas gendongnya dan berjalan kearah saklar lampu.
Debu dan kotoran terlihat bertebaran dimana-mana.
"Hah."
Helaan nafas keluar dari mulutnya, dengan segera ia mengambil sapu dan mulai membersihkan rumahnya.
Tak terasa hampir tiga jam ia berkutat membersihkan rumahnya. Hari juga sudah menjelang malam. Naruto lalu mengambil handuk dan mulai membersihkan diri. Setelah mandi dan berpakaian santai, ia berjalan keluar rumahnya.
Skip Tempat.
Ditengah ramainya Kota Konoha, terlihat seorang wanita cantik berambut merah panjang berjalan santai. Banyak orang yang memperhatikan wanita itu khususnya para pria yang berpapasan dengannya. Namun wanita itu terlihat tidak peduli dan tetap melanjutkan jalannya. Wanita itu berhenti disalahsatu toko yang menjual aksesoris dan perhiasan.
Dilain sisi, terlihat Naruto sedang berjalan sambil menenteng tas plastik yang berisi beberapa bahan masakan dan beberapa kebutuhan lainnya. Secara tak sengaja ia lewat di depan toko aksesoris dan berpapasan dengan wanita itu yang keluar dari toko itu.
Wanita itu melihat Naruto juga nampak sedikit terkejut.
"Lama tidak bertemu Kushina Sensei?" Sapanya Ramah.
Sementara yang disapa hanya menghela nafas. Dengan terpaksa ia lalu tersenyum.
"Lama tidak bertemu juga Namikaze." Balasnya.
Kushina Gremory, nama wanita itu yang menjabat sebagai salah satu guru di Konoha Akademi.
Naruto memperhatikan wanita itu dengan saksama.
"Keh, apa kau tidak suka bertemu denganku Sensei?" Tanya Naruto sambil tersenyum miring saat melihat mimik muka wanita itu.
"Satu-satunya orang yang tidak ingin aku temui disini adalah kau Namikaze. Apa itu sudah menjawab pertanyaanmu?."
Mendengar itu Naruto hanya terkekeh pelan.
"Segitu bencinya kah kau denganku?". Kushina menatap Naruto dengan tajam.
"Ya. Sangat malah." Dengan tegas ia menjawab pertanyaan Naruto dan hanya dibalas tawa kecil dari pemuda itu. Entah apa yang terjadi diantara keduanya, namun wanita itu terlihat tak nyaman saat bertemu dengan Naruto.
FLASHBACK
Seminggu setelah penyerangan yang dilakukan oleh kelompok Khaos Brigde, kondisi Kota Konoha berangsur-angsur membaik. Tidak ada kerusakan yang terjadi dipusat kota karena penyerangan hanya terfokus di Akademi Konoha saja, membuat Akademi ditutup sementara.
KAMU SEDANG MEMBACA
Reink4rnasi Penuh Fantasi
FantasyTerbangun ditempat yang asing dengan karakter yang memusingkan kepala. 18+ Rate : M NB: banyak adegan kekerasan, seksualitas, asusila, pembantaian dll. Yang gak suka skip aja dosa ditanggung sendiri