Chapter 30

1.1K 88 11
                                    

Selama hidup didunia ini, Hancock sudah diperlihatkan banyak sekali fenomena-fenomena aneh yang terjadi. Berbagai macam ilmu dan teknik sihir semasa hidupnya sudah banyak ia lihat, karena memang pada dasarnya dia adalah salah satu orang yang diberikan anugerah berubah energi sihir yang melimpah serta sebuah artefak suci yang ia dapatkan sejak ia lahir didunia.

Mungkin karena itulah, ia pernah diperjual belikan oleh salah satu organisasi yang terkenal di Kerajaan Alvarez.

Tenryuubito.

Sebuah organisasi yang beranggotakan bangsawan-bangsawan biadap dan hanya mengandalkan uang dan jabatan. Organisasi ini memiliki beberapa sektor bisnis yang mana sudah mendapat ijin resmi dari pemerintah kerajaan. Perdangangan manusia, bisnis senjata, perbudakan adalah bisnis yang mereka lakukan.

Anehnya hal semacam ini mendapat dukungan dari pihak kerajaan, yang artinya siapa yang berani melawan Tenryuubito berarti sama saja melawan Kerajaan.

Dulu saat masih remaja, Hancock pernah menjadi bahan perdagangan di organisasi itu. Mengingat itu semua, kadang membuat luka lama dihatinya kembali terbuka. Namun untuk sekarang ia harus mengesampingkan hal itu semua. Apa yang terjadi sekarang lebih penting dari masa lalunya.

Didepannya, sebuah sosok wanita berambut dan berbadan ular tergeletak lemas tak berdaya didepan seorang pria pirang yang menatap wanita ular itu dengan datar. Tangan pria lalu menyentuh kepala wanita ular itu. Entah apa yang mereka obrolan, namun apa yang terjadi selanjutnya membuatnya shok parah.

'Ningendo'

Sebuah kata aneh yang keluar dari mulut pemuda itu, diikuti keluarnya  roh dari wanita itu. Tak ayal langsung membuat wanita itu tewas dengan mata memutih.

Jantung Hancock berdegup dengan cepat setelah melihat kejadian itu.

'D-dia bisa mencabut roh Medusa dengan sekali tarikan saja? A-aku belum pernah melihat ilmu sihir seperti itu, hebat sekali'

Kaki Hancock berusaha berdiri, namun sulit seolah-olah ada yang menahannya untuk tetap berdiri ditempat.

'Ughhh bahkan hanya untuk berdiri saja aku tidak sanggup. Sebenarnya apa yang sedang terjadi pada tubuhku?'

SRING

Sibuk bergemelut dengan pikirannya, Hancock bahkan sampai tidak sadar jika tubuh Medusa sudah menghilang dari pandangannya meninggalkan kilatan kuning. Kini ditempat itu hanya tersisa ia dan Naruto.

TAP TAP TAP

Suara langkah kaki membuyarkan lamunannya, ia lalu melihat Naruto yang sedang berjalan kearahnya. Keringat dingin mulai membasahi tubuhnya. Jarak keduanya semakin dekat, hingga akhirnya Naruto berhenti tepat didepan Hancock yang masih duduk. Mata Hancock reflek mendongak dan memandang wajah Naruto.

WUSHHH

Entah bagaimana, sebuah angin kecil tiba-tiba muncul dan mengibarkan rambut pirang Naruto dengan pelan.

"Urusanku di pulau ini sudah selesai Ratu, aku ucapkan Terima kasih atas bantuanmu" Ujar pelan Naruto.

Bantuan? Seingatnya ia dikorbankan sebagai tumbal di sini? Bahkan ia masih ingat saat perutnya ditikam menggunaan benda tajam, ia juga masih ingat dengan jelas saat darah keluar dari tubuhnya.

"Grr"

Hancock lalu berdiri dan menatap Naruto tajam.

PLAK

Sebuah tamparan keras mendarat dipipi Naruto.

"Grrrr Bantuan katamu? Apa kau tidak ingat bahwa kau hampir membunuhku tadi hah??? Dengan tegannya kau menusukku lalu membuang ku seolah-olah aku hanyalah barang bekas yang sudah tidak layak dipakai. Dasar bajingan!!"

Reink4rnasi Penuh FantasiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang