Chapter 38

1K 69 5
                                    

Pulau Amazon Lily

WUSHHH

Suasana cerah terlihat di pulau Amazon Lily,  pulau yang hanya dihuni oleh para wanita. Namun suasana cerah siang itu terlihat begitu berbeda.

DUARRR DUARRRR DUARRRR

Suara ledakan keras menggema di gerbang utama pulau itu. Tembakan berbagai macam sihir berusaha menghancurkan gerbang kokoh itu.

Terlihat didepan gerbang itu, berjajar prajurit berjumlah ratusan sambil membawa berbagai atribut perang berdiri disana.

Sementara dibalik gerbang, para ksatria wanita juga mulai bersiap dengan segala persenjataannya saat mengetahui mereka sedang diserang.

DUARR DUARRR DUARRR

Ledakan kembali menggema, saat para prajurit didepan gerbang melancarkan serangan berbasis sihir.

Sementara dibarisan belakang terdapat tiga orang pria berbadan besar sedang duduk di pantai sambil melihat kearah prajurit mereka yang sedang berusaha menjebol gerbang itu.

"Waktunya telah tiba, Road Poneglyph akan menjadi miliku. Bersiaplah dunia" ujar orang yang berbadan paling besar serta memiliki dua buah tanduk dikepalanya.

Di Tempat Lain

"Lama tidak bertemu, Alexia"

Gadis yang dipanggil Alexia itu lalu tersenyum.

"Lama tidak bertemu juga Naruto" balasnya dengan halus.

"Sudah 10 tahun ternyata, kulihat kau sudah berbeda dari pada saat itu"

Alexia lalu berjalan kearah Naruto. Tinggi tubuhnya memang hanya sebatas hidung Naruto. Alexia lalu menatap mata biru Naruto, tiba-tiba...

PLAK

Sebuah tamparan mendarat dipipi mulus Naruto. Mata Naruto langsung melebar.

"Oi oi untuk apa itu?" Gerutu Naruto sambil memegang pipinya yang ditampar.

"Itu hadiah dariku karena meninggalkanku ditempat mengerikan itu selama bertahun-tahun." Ujar sengit Alexia.

"Bukankah itu permintaan mu sendiri? Kau ingin menjadi kuat kan?" Sanggah Naruto.

"Lagipula kau sendiri yang memintaku melatihmu." Lanjutnya. Alexia yang mendengar itu hanya tersenyum kecut.

"Apa yang aku rasakan lebih mirip disiksa daripada dilatih."

Naruto yang mendengar itu hanya tersenyum.

PUK

Ia lalu memegang pucuk kepala Alexia sambil mengelusnya pelan.

"Haha tapi lihatlah hasilnya, tiga bulan yang lalu kau adalah gadis kecil menyebalkan tapi sekarang kau sudah tumbuh dewasa. Sepertinya pelatihanmu ditempat itu berjalan dengan lancar."

Alexia yang diperlakukan seperti itu tentu sangat senang. Senyum manis mulai tercetak jelas diwajahnya.

"Ya kau ada benarnya juga Naruto. Ngomong-ngomong apa yang kau lakukan disini?"

"Bukan sesuatu yang penting. Hanya melakukan pekerjaan kecil."

Alexia yang mendengar itu hanya memakluminya, toh dia juga tidak terlalu ingin tau cuma sekedar basa basi.

"Misi kah?" Tanya nya.

"Bisa dibilang begitu."

Alexia hanya mengangguk mengiyakan.

"Hari sudah malam, lebih baik kita cari tempat yang lebih nyaman untuk berbicara. Sepertinya malam ini akan turun hujan." Lanjutnya.

Alexia lalu memperhatikan langit malam, nampak suara gemuruh dan beberapa kilatan petir terlihat menari-nari disana.

Reink4rnasi Penuh FantasiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang