12

707 63 3
                                    

Jisung memasuki kamarnya,begitu menutup pintu ia kaget melihat felix yang duduk bersandar di dinding di samping lemari.

Sepertinya felix telah selesai mandi,terbukti dengan rambutnya yang kembali basah dan ada handuk di lehernya.namun yang membuatnya terkejut ia lah saat melihat wajah felix yang pucat dan seperti menahan sakit.

Jisung menghampirinya"lo kenapa?

Felix tak menjawab,bukan tak mendengar ia hanya sedang fokus pada rasa sakit di dadanya,

"felix..."

Jisung mengguncang pelan bahu felix.
Perlahan felix membuka matanya.

"o-bat...tolong ambilin di laci...air minum nya ada ditas"lirih nya,suara felix sangat kecil sehingga jisung kesulitan mendengar nya.

Setelah mengulang perkataan nya dua kali barulah jisung mengerti,ia pun segera mengambilkan apa yang felix minta,jisung juga membantu felix meminum nya karena  felix sangat lemas.

Felix memejamkan matanya,berusaha meredam rasa sakit yang ia rasakan,kenapa reaksi obatnya sangat lambat?ia tak kuat.

"kenapa obat lo di lemari bukan di tas?"

"gue lupa bawanya"felix berusaha menjawab di sela rasa sakit nya.

"jadi lo udah gak minum obatnya dari siang?lo emang cari mati...pantesan lo lemas kayak sekarang"

Felix tak menjawab.

"lo ha..."

Tok tok tok

"felix  ini bunda...bunda bawain  makanan kamu lix,bunda masuk ya?"ucap suara di balik pintu.

Felix berusaha berdiri,ia menegakkan tubuhnya,berusaha agar tak terlihat sakit.

Jisung ikut berdiri,menatap heran reaksi felix.

"iya bunda...masuk aja pintunya gak dikunci kok"jawab felix.

Cklek

Bunda masuk dan meletakkan makanan untuk felix di meja belajarnya.

"kamu buruan makan,nanti sakit...mau bunda suapin?"tanyanya lembut.

"nggak usah bunda,felix bisa makan sendiri,makasih udah nganterin"

"iya,yaudah langsung dimakan..obatnya udah diminum?"bunda bertanya sambil mengelus rambut felix.

"udah bunda"

"kamu pucat banget...sakit dadanya nggak kambuh kan?"raut cemas diperlihatkan bunda begitu memerhatikan wajah felix yang pucat,ia mengelus pipi tirusnya pelan.

"enggak bunda,bunda gak usah khawatir"

"kamu kenapa...loh jisung kenapa belum mandi?baju kamu basah,kamu gak kedinginan?"kaget bunda yang tak sengaja mengalihkan perhatian,karena fokus pada felix ia tak melihat jisung.

Jisung menggeleng.

"mandi sekarang nak, nanti kamu sakit,..ini udah malam loh"

"iya nda"Jisung mengangguk lalu ia mengambil handuknya,sebelum masuk ke kamar mandi ia melihat felix mendorong pelan bahu bunda,menuntunnya keluar kamar.bunda tak mau tapi felix memaksa nya secara halus.

Selesai mandi jisung keluar dengan handuk di kepalanya,tenang...ia sudah memakai bajunya di kamar mandi,jadi ia sekarang bukan sedang naked.

Jisung melirik felix yang sepertinya sudah tidur,cepat sekali...padahal rasanya ia mandi tak sampai limabelas menit,tapi felix sudah tidur,ia kemudian melihat makanan di atas meja yang hanya berkurang sedikit,sepertinya felix hanya memakannya sedikit.

mengapa kita berbeda?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang