43

812 58 7
                                    

Jisung pernah bilang kalau felix gak ada dia bakal bahagia ,ia bahkan pernah menyumpahi felix mati.

Sekarang setelah sang adik tiada ia justru tak merasa bahagia sama sekali,ia sadar jika ia hanya cemburu pada felix namun sama sekali tak ingin sang adik pergi,jisung menyesali mulut nya yang pernah mengucapkan hal yang tak pantas itu,terkadang memang ucapan adalah doa...

Ia memasuki rumahnya,suasana masih sama seperti sebelumnya,suram...sunyi...hening.

Tak ada yang berubah bahkan setelah lebih dari sebulan felix pergi.

Ia berusaha menjalani rutinitasnya seperti biasa,sedangkan keluarganya masih belum bisa mengikhlaskan kepergian sang kembaran.

Sang kakak lino keluar hanya untuk makan setelah itu ia akan kembali kekamarnya dan mengurung diri,begitu juga orang tuanya,sang bunda tak pernah keluar kamar,sedangkan papanya sudah mulai kembali bekerja,saat pulang ia akan langsung ke kamar,beberapa hari yang lalu ia sempat bertemu papanya dan beliau hanya menanyakan apa ia sudah makan atau belum,hanya itu saja.

Ia pernah mengintip dari celah pintu yang saat itu tak terkunci,ia ingin tahu apa yang dilakukan bundanya dikamar dan yang ia lihat adalah sang bunda yang menangis sambil memeluk bingkai foto felix,ia tak melepaskannya meski ia tertidur.

Jisung miris melihatnya,begitu besar dampak dari kematian felix,rumah dan seisinya seperti mati.

Jisung ingin bicara pada orang tua dan kakaknya tapi ia diabaikan,mereka kembali menganggapnya seolah ia tak ada.

PRANG PRANG

Jisung kaget mendengar suara ribut dari kamar sang bunda, terdengar seperti suara benda yang dilempar.

Ia pun menghampirinya,kebetulan pintunya tak terkunci jadi ia membukanya.

Terlihat sang bunda yang melempar barang-barang seperti,lampu tidur,vas bunga,piring,gelas dan bermacam perabotan lainnya.

"AKU BILANG GAK MAU MAKAN,GAK USAH MAKSA!"

"DIMANA FELIX?KEMANA ANAK KESANGANKU?"

PRANG

"KENAPA DIA GAK ADA?KEMANA KAMU BAWA DIA PA?"

PRANG

teriakan bunda sambil melempar barang -barang memenuhi kamar,papa yang berdiri di pojok pun tak bisa melakukan apapun untuk menghentikan isterinya itu.

Sang isteri mengamuk karena ia menyuruhnya makan,dan ia semakin marah begitu tak melihat bingkai foto felix yang sengaja disembunyikannya.

"felix udah gak ada nda...dia udah kita makamkan sebulan yang lalu,bunda harus terima kenyataan,anak kita udah meninggal"

"NGGAKK!!"

"felix itu masih hidup ,papa pasti nyembunyiin felix karena pengen ngasih kejutan ke bunda,felix pasti udah selesai operasi dan sekarang udah sembuh jadi tolong bawa felix ke bunda sekarang,bunda kangen banget sama dia"alisa meminta dengan pandangan memohon dan berurai air mata pada suaminya.

"felix udah meninggal...felix udah gak ada pliss.... jangan kayak gini.."ujar alex.

Mendengar itu alisa kembali mengamuk.ia kembali melemparkan barang-barang yang didapatnya.

"BUNDA CUKUPPP!!!"teriak jisung.ia sudah cukup sabar melihat tingkah sang bunda,ia muak.

"BISA GAK SIH BUNDA GAK KAYAK GINI,FELIX UDAH MENINGGAL UDAH GAK ADA LAGI DI DUNIA INI,TOLONG BUNDA SADAR!!"

bentakan jisung membuat kedua orang tuanya membeku,seumur hidup jisung ini pertama kali ia membentak sang bunda.

"bunda harus nya bisa ngerelain felix,bunda fikir felix bakalan seneng liat bunda kayak gini?enggak...felix bakalan sedih dia bakalan sedih liat orang yang disayanginya kayak gini,biarin felix tenang diatas sana."

mengapa kita berbeda?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang