Begitu sampai dirumah felix masih tak bicara,ia keluar mobil dan langsung memasuki rumah.tanpa mengucapkan sepatah katapun pada lino bahkan terimaksih yang biasanya tak pernah ia lupakan pun tak ia ucapkan.
Lino mengernyitkan dahinya,ada apa dengan felix?
Lino sebenarnya tak ingin mampir kerumah,ia ingin kerumah chan menemui jisung namun melihat sikap felix ia jadi tak ingin meninggalkan felix dirumah.ia penasaran kenapa felix bertingkah seperti ini,ia juga merasa khawatir ia takut jika felix kembali kambuh makanya mengabaikan nya.
Rasa khawatirnya pada felix lebih tinggi jadi ia memilih untuk tetap dirumah,lagipula ia tak perlu mengecek jisung setiap hari,jisung pasti aman dirumah chan.
Sampai malam felix sama sekali tak keluar dari kamarnya,tadi lino mencoba memasuki kamar felix namun pintunya dikunci,felix seperti memberi isyarat jika ia sedang tak ingin diganggu.
Lino menatap pintu kayu itu dengan wajah khawatir,ia ingin tau apa yang sedang felix lakukan,ia sudah memanggil felix namun tak mendapatkan jawaban.entah felix tak dengar atau memang sengaja mengabaikannya.
Lino menghembuskan nafas,ia ingin mengetuk pintu tersebut dan kembali memanggil felix namun sebuah suara menghentikan pergerakannya.
"lino ngapain berdiri diluar?biasanya langsung masuk aja"
Lino mengalihkan pandangan ke asal suara,terlihat sang bunda yang menghampirinya.
"pintunya dikunci sama felix"jawab lino.
"tumben...felix jarang banget kunciin pintu kamarnya,emang ada apa?kalian berantem?"
Lino sontak menggeleng"kita gak berantem nda,dari pulang sekolah tadi felix lebih banyak diam,begitu sampai rumah langsung masuk kamar gak keluar-keluar sampai sekarang"
Alisa mengangkat alisnya bingung,"felix gak sakitkan?"
Lino menggeleng"gak tau,tapi kayak nya engga deh,soal nya felix keliatan baik-baik aja tadi...mungkin mood nya lagi buruk"
Alisa mengangguk"yaudah biar bunda yang ngomong sama felix,abang siap-siap aja,kita kan mau makan malam diluar,papa juga lagi mandi,nanti kalau udah siap langsung kebawah aja"
Lino mengangguk,ia lantas memasuki kamarnya yang bersebelahan dengan kamar si kembar,ia hampir saja lupa jika mereka akan pergi.
Tok tok tok
Alisa mengetuk pintu kamar felix"felix sayang...ini bunda,bukain pintunya nak"
"......."
Tak ada jawaban.alisa kembali mengetuk pintu kamar sikembar.
Tok tok tok
"felix ,keluar dulu "
Kembali tak ada jawabn membuat alisa mulai cemas,jika felix tak menjawab begini biasanya ia sedang kambuh.
"felix-...."
Cklek
Belum sampai ucapan alisa pintupun terbuka,menampilkan sang pemilik kamar ,alisa menghela nafas lega.
"kenapa bunda manggil gak dijawab?felix lagi ngapain?"
"felix make earphone makanya gak denger,bunda kapan pulang?"tanya felix.
"oo...belum lama,bunda fikir kamu sakit lagi,kata abang juga kamu gak keluar kamar dari siang,kenapa?"
"cuma cape nda"
"yaudah sekarang siap-siap gih,kita kan mau makan di luar...papa kayaknya bentar lagi juga siap,bunda tunggu di bawah ya"
Felix pun mengangguk,alisa pun meninggalkan felix,ia juga harus bersiap-siap.
KAMU SEDANG MEMBACA
mengapa kita berbeda?
Fiksi Penggemar"ji ...felix minta maaf"-felix "gue gak akan maafin lo,gue benci lo lix"jisung Jisung sangat membenci felix,jisung menganggap sang adik seolah tak ada meski felix berada tepat didepan nya. Warning🚫 bahasa campur aduk Bukan bxb This is -brothership ...