25

685 68 5
                                    

Akhirnya setelah mati-matian ngumpulin mood buat nulis chap yang hilang bisa update juga.

Makasih buat yang udah semangatin aku dan  nunggu chap selanjutnya,ini buat kak ReyPutri semoga suka.

Sebenarnya aku pengen book nya cepet selesai tapi terkendala karena banyak bab nya yang hilang,awalnya ku pikir cuma satu ternyata bab yang lainnya word nya banyak yang hilang cuma tinggal sebagian.

Aku gak tau kenapa jadi eror gini... mungkin karena aku nulisnya pakai dua hp jadi gak kesimpan,padahal dulu pas di cek udah kesimpan ternyata enggak,mana hp satunya udah ku jual.

Huh jadi nyesel😪,harusnya ku tamatin dulu baru hp nya ku jual biar gak ada kendala kayak gini.

Tapi yaudahlah...maaf kalau updatenya bakalan agak lambat tapi kuusahin ngumpulin mood biar book ini cepat kelar.




Happy reading







Felix sempat kritis,namun beruntunglah keadaanya segera membaik,saat sadar ia tak mau bicara dan mengabaikan keberadaan keluarganya.felix juga tak mau makan dan meminum obatnya,yang mana obat adalah penunjang hidupnya, alisa sudah berusaha membujuk tapi felix tetap tak mau bicara pada mereka.

Felix cuma bilang kalau dia gak bakalan mau makan obatnya kalau alex sang papa belum minta maaf dan bawa jisung pulang,ia sangat marah pada alex.

Lino juga berusaha membujuk felix namun sang adik justru mengabaikannya,ia sempat bilang jika lino juga sama saja seperti papa dan bunda,tak pernah membela kembarannya.

Semuanya merasa cemas,walaupun obatnya bisa diberikan di infus tetap saja kalau tak makan keadaanya bisa kembali memburuk.terlebih alisa...ia yang paling merasa cemas,ia bahkan sudah menangis memohon agar felix tak seperti itu namun felix mengabaikannya,begitu melihat alisa ada didekatnya ia akan memalingkan wajahnya bahkan sampai menutup wajah nya dengan selimut.

Alex juga tak ingin felix begini,ia ingin marah pada felix tapi semakin ia keras felix akan semakin keras juga,jika ia memaksa felix bisa-bisa felix mengamuk.

Akhirnya alex menyuruh lino mencari keberadaan jisung,mau tak mau iya harus membawa jisung pulang,kalau tidak felix tak akan memaafkan nya.

Lino yang memang tau jisung dimana,iapun memberitahu sang papa,alex menyuruh lino menjeput jisung tapi lino mengatakan jika jisung tak akan mau pulang jika hanya ia yang menjemputnya.

menurut lino jisung pasti sangat sakit hati oleh papanya dan memang kenyataanya begitu,jadi harus sang papa sendiri yang menjemput dan membawa nya pulang.

Alex mendengus,ia sebenarnya tak mau ia gengsi, tapi kalau ia tak melakukannya ia bisa saja kehilangan felix,felix tak boleh stres dan tertekan sedangakn karena masalah ini sudah pasti felix stres.

alex terlalu menyayangi felix jadi lebih baik ia menurunkan gengsinya.

Dan disinilah mereka sekarang,di rumah chan,lino turun dari mobil lebih dulu,diikuti alex dan alisa,sang bunda meminta ikut,ia ingin minta maaf dan membantu membujuk jisung.

Chan cukup terkejut dengan kedatangan lino beserta orang tuanya,namun ia memilih tak bertanya dan mempersilahkan mereka masuk ,melihat raut wajah orang tua lino yang tenang sepertinya tak akan ada keributan.

Alex,alisa dan lino duduk di sofa ruang tamu,menunggu chan memanggil jisung.

Tak lama sosok yang mereka ingin temui pun turun,ia hanya turun seorang diri sepertinya chan tak ingin ikut campur karena tau ini masalah keluarga.

mengapa kita berbeda?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang