Jisung menghela nafas begitu melihat seungmin dan ayen yang menghindarinya,sudah dua hari mereka mengabaikannya..jisung merasa ada yang kurang karena sejak mereka saling kenal dan menjadi sahabat ini pertamakalinya mereka bertengkar.
Jisung tak tau harus melakukan apa untuk membuat ayen dan seungmin mau bicara padanya,jujur saja jisung merasa kosong tanpa adanya kedua sahabatnya itu,mulut pedas seungmin
Serta tingkah ayen yang lucu.dua hari tanpa mereka rasanya benar -benar membosankan.
Jisung melangkahkan kakinya mengikuti dua orang pemuda yang akan menaiki atap.ia mengikuti sampai kedua pemuda itu duduk di sofa usang yang ada disana.
Ia ikut duduk,membuat kedua pemuda tersebut kaget karena jisung yang tiba-tiba ada disana.
"kenapa?gue boleh gabungkan sama kalian?"
Kedua pemuda itu hanya mengangguk kaku,"boleh kok...jisung tumben mau gabung,kenapa gak bareng seungmin ayen?"tanya seorang pemuda yang tak lain tak bukan adalah felix,satunya lagi tentu saja chenle.
"bacot..gak usah kepo,nggak usah tanya-tanya....gue cuma numpang makan bentar"ketus jisung.ia memakan makanan yang dibawanya,
Ngomong-ngomong sekarang sedang jam istirahat,jisung tak ingin makan dikantin karena seungmin dan ayen yang tak mau bicara padanya,ia juga tak ingin dikelas karena jeno ada disana...ia sedang tak ingin baku hantam,sedang tak mood.jadilah karena tak punya pilihan ia mengikuti felix dan chenle.
"owh oke"jawab felix ,pemuda itu juga membuka kotak maknnya dan mulai makan,dikuti chenle .
"mau sayurnya lix"chenle meminta,felix langsung menyuapi chenle.
Jisung yang melihat itu bergidik geli,ia tak terbiasa melihat pemandangan itu..baginya terlalu keju,ia seungmin dan ayen hampir tak pernah menyuapi satu sama lain,baginya itu terlihat seperti persahabatan perempuan.
"kalian sering kayak gini?"mulut jisung gatal ingin bertanya.
"sering,setiap hari malah...kenapa?"tanya chenle.
"lo gak naksir felix kan?"
"uhuk/uhuk"felix dan chenle sontak tersedak,apa-apaan ucapan jisung itu.
"maksud lo apa?persabatan gue sama felix pure ya gak seperti yang lo pikirin,gue udah anggap felix adek begitupan sebaliknya...jangan mikir yang enggak-enggak"chenle memandang jisung sinis.
Felix mengangguk membenarkan ucapan chenle.
"hehe gue becanda kali,pada serius amat"
"GAK LUCU!!"teriak felix dan chenle bersamaan.
Jisung tersenyum kecil,rupanya felix dan sahabatnya chenle tak seburuk perkiraannya,mereka cukup menyenangkan.
Ia segera menghentikan senyumnya takut chenle maupun felix melihatnya,ia harus berlagak cool dihadapan mereka.
Tanpa disadari ternyata seungmin dan ayen mengintip mereka dari pintu.
"wah mantep banget yen...si jisung kita tinggal dua hari udah mau ngobrol sama felix,"
"iya...berarti kita harus pura-pura marah nya lebih lama,siapa tau mereka udah langsung akur dan gak berantem lagi"seru ayen.
Seungmin mengangguk"sebebernya gue benerin marah sih,tapi gak tega juga jauhin jisung,gue bahkan udah berfikir si jisung galau karena kita eh taunya nyari temen...kayak nya mata hatinya sedikit kebuka deh,"
"kalau itu bisa bikin jisung sadar dan mau baikan sama felix,kita lanjut pura-pura marahnya"
"oke ...gue setuju sama lo yen"seungmin mengacungkan jempol nya,lalu ia merangkul ayen mengajak nya meninggalkan area tersebut,takut jisung melihat mereka mengintipnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
mengapa kita berbeda?
Fanfiction"ji ...felix minta maaf"-felix "gue gak akan maafin lo,gue benci lo lix"jisung Jisung sangat membenci felix,jisung menganggap sang adik seolah tak ada meski felix berada tepat didepan nya. Warning🚫 bahasa campur aduk Bukan bxb This is -brothership ...