Lino membantu jisung ke kamar mandi,tadi malam saat akan pulang jisung terjatuh dan tak bisa berdiri,setelah di cek ternyata terdapat lebam di sana.lino pun membawa jisung ke klinik karena tak ingin cidera kakinya lebih parah.
Saat ini mereka sedang berada di rumah chandra,lino ingin mencarikan jisung apartemen atau hotel untuk sementara waktu namun chan menawarkan jika jisung lebih baik tinggal dirumahnya,chan tinggal sendiri hanya dengan satpam dan satu art nya,kedua orang tuanya berada di australia,jadi ia tak keberatan menampung jisung.
Lino dan jisung sangat berterimakasih.
"lo mandi dulu,kalau udah siap panggil abang"
Jisung mengangguk.
Lino meninggalkan kamar mandi,ia menunggu jisung di kasur,lino memang beberapa kali menginap dirumah chan,jadi chan memberikannya kamar jika ia ingin tidur disini.
Chan memasuki kamar dengan membawa sepasang baju yang sepertinya untuk jisung."nih buat jisung,tas nya jisung ketinggalan kayaknya di markas,pakai baju gue dulu"chan menyerahkannya pada lino yang langsung diterima siempunya.
"makasih chan...lo terlalu banyak bantu gue,makasih banget"
Chan menepuk bahu lino"sama-sama,gak usah sungkan kayak sama siapa aja,lagian gue udah anggap jisung kek adek gue sendiri"
"maaf kita ngerepotin lo"lino merasa tak enak.
"gue sama sekali gak ngerasa direpotin,santai aja"
Lino mengangguk.beruntung sekali ia mempunyai teman seperti chan,pemuda itu sangat baik.
"btw gimana ceritanya jisung bisa diusir sama bokap lo?emang jisung ngapain?"
Lino menghela nafasnya,ia menceritakan kejadiannya"papa marah karena jisung gak nepatin janji,kemarin bokap sama nyokap ada proyek di luar kota,pas kita bikin tugas disini,mereka nitipin felix sama gue dan jisung,mereka bilang jisung gak boleh keluar rumah selama mereka pergi ,ia harus jagain felix.tapi ya jisung tetap pergi,ia ninggalin felix yang sakit dirumah,padahal gue udah bilang ke jisung kalau gue bakalan pulang telat,e anaknya batu jisung tetap keluyuran,mungkin dia juga gak baca chat gue,dan alhasil pas gue balik tengah malam gue nemuin felix yang demam tinggi dan langsung gue bawa kerumah sakit"
"gue hubungin jisung tapi nomornya gak aktif,bibi dirumah bilang kalau jisung pergi dari jam 8 malam dan dia gak pulang,gue marah dan pas orangtua gue nelvon tanpa sengaja gue cerita semuanya,jadi yah gitu...pas mereka pulang jisung dimarahin habis-habisan,karena jisung ngelawan jadi papa kelewat emosi dia jadi ngusir jisung"
Chan hanya terdiam mendengar cerita lino,ia memproses apa yang lino sampaikan"dan lo diam aja gak ngebelain jisung?maksud gue lo kenapa biarin bokap lo ngusir jisung?bukannya kesalahan jisung gak sefatal itu sampai dia diusir,gue yakin juga felix gak bakal kenapa-kenapa kalau cuma demam"
Lino tak mampu menjawab,benar kenapa ia tak membantu jisung?jisung adalah adiknya,kenapa ia membiarkan papanya mengusir sang adik?
"kemarin felix lumayan parah,gue juga sempat emosi dan nyalahin jisung,kalau soal ngebelain gue juga gak berani papa keliatan marah banget"
"ya tapikan gak harus ngusir kayak gini,kalian gak punya hati tau nggak,bisa-bisa biarin keluarga kalian tak tentu arah kayak gini,kalian gak mikirin perasaan jisung apa?"
Lino kembali terdiam.
"bokap lo sumpah keterlaluan banget,emang jisung bukan anaknya apa sampai tega diperlakukan kayak gini "chan miris dengan jalan hidup jisung.
"Papa mungkin capek sama kelakuan jisung,dan kemaren bukan pertama kali jisung biarin felix kesakitan sendiri,kemaren cuma puncaknya amarah papa"
"ya tapi gak harus kayak gini juga,Dan kenapa lo diam aja?lo emang gak perduli sama jisung,kalau karena soal didanau di hari ulang tahun Mereka ,itu kan..."

KAMU SEDANG MEMBACA
mengapa kita berbeda?
Fanfic"ji ...felix minta maaf"-felix "gue gak akan maafin lo,gue benci lo lix"jisung Jisung sangat membenci felix,jisung menganggap sang adik seolah tak ada meski felix berada tepat didepan nya. Warning🚫 bahasa campur aduk Bukan bxb This is -brothership ...