32

605 66 8
                                    

Mohon maaf kalau ada kata yang kurang masuk akal,aku emang gak terlalu tau soal penyakit,kesehatan dan semacamnya.jadi cerita yang kutulis itu cuma ngarang.

Harap dimaklumi kalau ceritanya gak masuk akal....










Semuanya menunggu dengan cemas di luar ruangan felix,didalam dokter sedang memeriksa keadaannya.

Jisung duduk disamping sang kakak,lino merangkulnya seolah memberitahu jika jisung tak perlu cemas.tetap saja jisung khawatir karena felix jarang menunjukkan kesakitannya di depannya,felix tak pernah ingin jisung melihat nya yang begitu lemah,

Cklek

Begitu dokter keluar mereka langsung menghampirinya.

"gimana keadaan felix dokter burhan,ia baik-baik saja kan?"tanya alisa,ia sangat mengkhawatirkan keadaan si bungsu.dokter burhan adalah dokter yang menangani felix sedari kecil.

Sang dokter terlihat menghela nafas dalam"untuk sekarang felix baik-baik saja,keadaannya sudah stabil"

Semuanya menghela nafas lega,syukurlah.

"pak alex dan ibu alisa bisa ikut keruangan saya sekarang ?ada yang mau saya bicarakan"

"ada apa dok?"tanya alex.

"ada hal penting yang mau saya beritahu lebih baik kita bicara di ruangan saya saja"

Alisa dan alex mengangguk,mereka mengikuti langkah sang dokter,alisa menyuruh lino untuk masuk keruangan felix dan menjaganya.

Lino menurut,ia mengajak jisung untuk memasuki kamar rawat felix.

Begitu masuk aroma khas obat-obatan tercium,lino sudah biasa dengan aromanya,sedari kecil ia sering kali berada disini menemani felix yang sering keluar masuk tempat ini,ruangan ini sudah seperti kamar kedua felix.

Hanya jisung yang tak terbiasa dengan aromanya,ia memang jarang mengunjungi felix jika sang adik sakit, mungkin saat ia masih berumur enam tahun saat ia menemani felix disini,setelah itu ia jarang menginjakkan kakinya di gedung putih ini.kalau sakit ia tak pernah sampai dirawat lagipula jisung tak suka aroma rumah sakit.

Mereka melihat felix yang berbaring dengan mata tertutup dan masker oksigen yang terpasang dihidungnya.

Lino menghela nafas,jika sudah memakai masker oksigen berarti keadaaan felix lumayan parah,ia sudah hafal di luar kepala.

Setelah menghampiri felix lino mengajak jisung untuk duduk di sofa yang ada disana,jisung hanya menurut sedari tadi ia tak berbicara apapun.

Diruangan dokter burhan

Dokter burhan menjelaskan keadaan felix"bapak dan ibu tau sendiri jika lemah jantung yang diderita felix telah mencakup ke gagal jantung,semakin kesini kondisinya semakin memburuk,kita sudah tak bisa lagi mengandalkan obat-obatan saja,jalan satu-satunya ialah melakukan operasi transplasi jantung"

Alex menggemgam tangan sang isteri begitu melihat alisa yang gelisah,ia juga cemas mendengar apa yang diucapkan dokter.

"tapi gimana bisa dilakuin dok,kalau sampai sekarang gak ada jantung yang cocok sama felix,kalau soal biaya kami gak pernah keberatan berapun biayanya"

Dokter menghela nafas"ya memang itulah masalahnya,sangat sulit menemukan jantung yang cocok"

Alisa dan alex sudah mencamtumkan nama felix di hampir semua rumah sakit yang ada diindonesia,juga di negara tetangga namun sampai sekarang belum ada yang cocok dengan felix.

"apa gak bisa dosis obatnya ditambah aja?sampai kita nemuin jantung yang cocok"ujar alex,kepalanya rasanya hampir pecah memikirkan ini semua.

"obat yang diminum felix sudah termasuk obat yang berdosis tingga,semakin lama di gunakan tentu akan ada efek sampingnya apalagi felix sudah meminumnya sedari ia kecil,selain itu sepertinya belakangan ini felix juga jarang meminum obatnya ditambah ia juga mengabaikan sakitnya saat ia kambuh,yang mana harusnya jika sudah lumayan parah harus dibawa kerumah sakit"

mengapa kita berbeda?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang