4

902 92 2
                                    

Hari ini jisung kembali terlambat bangun,semalam ia tak bisa tidur,pikirannya melayang entah kemana.

Dengan langkah terburu-buru ia menuruni tangga,jisung fikir semua anggota keluarganya sudah berangkat namun ternyata masih ada felix,apa ia tak sekolah?

Jisung melewati felix begitu saja meski tahu bahwa felix ingin mengatakan sesuatu padanya.

"jisung"

Jisung menghentikan langkah nya.

"maaf buat semalam,maaf karena gak nungguin lo pulang,bunda sama papa juga minta maaf karena udah ninggalin,kemarin gue coba telvon  tapi gak lo angkat "

Felix meminta maaf dan berusaha menjelaskan.

Jisung tak merespon,ia hanya diam.

"lo gak marah kan?"

Jisung mendengus.

"nggak"

"beneran?"

"udah biasa gue diginiin,santai aja"

Felix bodoh,kenapa masih bertanya ,tentu saja jisung akan marah dan merasa kecewa,felix merutuki kebodohannya.

Merasa tak ada lagi yang ingin di katakan felix,jisung kembali melangkah.

"jisung bentar,gue boleh bareng lo nggak?papa sama bunda udah berangkat ke kantor pagi tadi, abang masih tidur dia berangkat kuliahnya siang,gue gak enak banguninnya"

"nggak bisa,lo bangunin aja abang tersayang lo itu, dia pasti gak keberatan nganterin adek kesayangan nya kesekolah"

"atau kalo nggak minta jemput temen lo noh si cina"

Jisung menjawab tanpa berbalik,

"gue segan minta tolong sama chenle,chenle pasti udah di sekolah,gue nebeng sama lo ya?
Pliss kali ini aja"

"nggak"

Jisung tetap menolak.

"gue naik motor,ntar lo bengek gue yang disalahin,kalau gak ada tumpangan mending lu gak sekolah aja,pintar lo gak bakalan berkurang cuma karena gak sekolah satu hari"

Jisung meninggalkan felix,ia terburu-buru karena harus menjemput ayen,ia sudah berjanji pada sahabatnya itu.

Felix menghela nafas,ia membuka hp nya berniat menelvon taksi,belum sempat ia menekan nomor nya,sebuah panggilan masuk.ia pun mengangkatnya.

"hallo,kenapa chen?"

"........."

"gue masih dirumah,bentar lagi kesekolah ini mau nelvon taksi"

"........"

"eh nggak usah ,ntar ngerepotin,lo tunggu aja di sekolah"

"........."

"beneran?yaudah boleh deh, makasih"

Felix pun menutup panggilannya,chenle memaksa ingin menjemput nya.

Meski merasa tak enak felix bersyukur,setidak nya jika saudara kembarnya tak peduli masih ada chenle sang sahabat yang sangat perduli padanya,mereka sudah seperti saudara kandung.

***

Jisung tengah memerhatikan interaksi chenle dan felix,

Ngomong-ngomong mereka sedang berada di lapangan,tadi ia dan teman-temannya habis bermain sepakbola,sekarang sudah selesai dan semuanya sedang beristirahat karena lelah.

Felix terlihat memberikan minum pada chenle yang langsung diterima oleh pemuda cina itu,felix selalu menunggu chenle saat pemuda tersebut sedang bermain.ia menunggu di bawah pohon yang rindang mungkin karena di sana udaranya sejuk tidak panas.

mengapa kita berbeda?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang