40

859 69 13
                                    

Seseorang terlihat  membersihkan darah yang mengotori pisaunya,darah itu darah felix yang mana tadi ia menggores tangan pemuda itu agar  bersuara,felix menolak bicara jadi ia sedikit bermain dengannya.

Lagipula ia tak ingin lama-lama menyekap felix,adik Lino itu terlalu lemah membuatnya bosan jadi ia menelvon jisung dan memintanya untuk segera datang.

Sedangkan disisi lain  keadaan felix sangat menggenaskan,darah tak berhenti mengalir dari hidung juga tangannya,seluruh tubuhnya sakit tak terkira hampir mati rasa.

Ia tak bisa bergerak apalagi untuk melarikan diri,tangan dan kaki dan tubuhnya kembali diikat dikursi,karena penculik itu tak ingin kabur.

Felix hanya berharap jika seseorang akan datang menolongnya karena ia sudah tak sanggup menahan rasa sakitnya,kenapa mereka melakukan ini padanya?

tanpa diperlakukan seperti inipun ia sudah menderita apalagi jika begini,tubuhnya yang lemah semakin melemah.

Papa,bunda,bang lino,kak jiji tolong selamatkan felix,sakit...felix gak sanggup....chenle...tolong-Batin felix.

Teman penculik itu menghampiri felix memerhatikan wajah memprihatinkannya,felix ditampar membuat ia membuka matanya.ia tak mengenal pemuda yang berdiri dihadapannya.

"jangan mati dulu,bentar lagi kedua abang lo bakalan datang,gak mau ngeliat mereka buat terakhir kalinya atau lo bisa mati  sama mereka"ujar nya pada felix.

Felix menatapnya lama,mengira-ngira dimana kira-kira ia pernah bertemu pemuda ini namun ia tak mengingatnya sama sekali,sepertinya ia memang tak mengenalnya.

"abang siapa?kenapa kalian jahat sama saya?kenapa abang mau bunuh kita?"

Pemuda itu tersenyum mendengar pertanyaan felix,entah karena apa ia tersenyum felix juga tak tau.

"kamu gak perlu tau... yang jelas gue punya dendam sama abang lo lino,kalau yang nyulik lo dendamnya sama kedua saudara lo,tapi sayang nya lo harus terlibat karena anak buahnya salah nyulik"

Felix terdiam mendengarnya"kalau felix gak terlibat tolong lepasin,felix mau pulang"

"hahaha"

Pemuda itu tertawa keras"gak akan,lo itu pancingan,gak usah mikiran bebas lo cuma perlu tetap hidup sampai kedua saudara lo datang jangan mati dulu"rambut felix diusap pelan,felix ingin menghindar tapi ia tak punya tenaga,ia membiarkan saja apa yang dilakukan pemuda itu.

Namun ia tak diapa-apakan,setelah mengusap rambutnya ia ditinggalkan sendirian,felix cukup lega setidaknya ia tak dipukuli lagi.

"akhhh"

Felix merintih pelan begitu merasakan dadanya sesak hingga ia sulit bernafas,sepertinya sakitnya kambuh karena  tak meminum obatnya.

Felix hanya bisa menahannya,ia tak boleh mati sekarang,setidak ia ingin mati setelah melihat lino dan jisung,ia ingin melihat kedua saudaranya untuk terakhir kalinya.

Cepatlah datang abang , jiji

***

Alex melepaskan kepergian lino dan jisung dengan tak rela,pasalnya ia tak diijinkan untuk ikut menyelamatkan bungsunya,jisung dan lino hanya pergi berdua sesuai permintaan si penculik,mereka tak bisa meminta bantuan polisi atau anggota RIDER karena akan membuat penculiknya marah.

Alex terdim di depan kantor polisi,setelah poilisi menemukan lokasi keberadaan felix ,jisung dan lino langsung pergi.

Ia tak tau harus kemana sekarang,menyusul kedua puteranya?tidak.... itu akan membahayakan felix,
Pulang?ia tak tau harus menjelaskan seperti apa situasinya pada sang isteri,ia menghela nafas dalam,lebih baik ia disini saja menunggu kabar baik dari kedua puteranya.

mengapa kita berbeda?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang