29

627 64 1
                                        

Beberapa hari setelahnya jaemin mulai menunjukkan ketidaksukaannya pada felix,ia sering menyenggol felix,tak menjawab saat disapa.meski tak sedekat dengan chenle namun biasanya felix lumayan dekat dengan jaemin,ia merasa tak enak pada pemuda itu.

Jaemin juga memengaruhi orang orang untuk membenci felix,ia menyebarkan berita palsu.secara tak langsung jaemin seperti tengah membully felix.

Mereka yang tak termakan berita itu mengatakan jika jaemin hanya iri pada felix,jadi ia menyebarkan berita-berita bohong.

Felix tak ingin ambil pusing namun hal itu cukup mengganggunya,

felix berpapasan dengan jaemin saat akan menuju toilet,ia pun menghentikan langkah jaemin.

"jaem... gue mau ngomong bentar sama lo"

Jaemin menatapnya jengah"apa?"tanyanya.

"gue cuma mau bilang bisa gak lo gak nyebar berita bohong ke orang-orang,mereka jadi mikir gue sama chenle yang selalu ngajurin diri buat jadi wakil sekolah dan mereka juga jadi bilang kalau kita gak mau siswa lain juga berprestasi kayak kita,padahal yang milih kita itu guru"ujar Felix.

"tapi gue gak seepenuhnya bohongkan?gue cuma bilang ke mereka kalau gara-gara kalian kita jadi gak bisa berpatisipasi membanggakan sekolah,yang harum cuma nama kalian doang"jaemin menjawab dengan tenang.

"tetap aja jaem lo udah memprovokasi mereka,"

Jaemin mendelik"bukan salah gue ,itu juga unek-unek mereka sendiri,kalau lo gak tahan kenapa gak pindah sekolah aja?gue juga udah muak liat wajah lo"

Segitunya jaemin sampai ingin ia pindah sekolah segala.

"jangan gitu jaem,gue minta maaf kalau gue ada salah dan bikin lo marah,tapi sumpah gue gak bermaksud buat dipilih jadi wakil,itu kemauan para guru lo denger sendiri kan?"

Jaemin tak menjawab,apapun yang dikatakan felix ia tak ingin mendengarnya,ia sebenarnya kecewa pada guru tapi melampiaskannya pada felix.

Felix menghela nafas melihat jaemin yang menatapnya tak suka"gue gak mau lo benci kayak gini jaem,apa yang harus gue lakuin biar lo percaya kalau gue gak pernah ada niat buat bikin lo sakit hati?"

"lo cuma harus mundur,sekali aja lix biarin gue maju,gue capek didesak terus sama orang tua gue buat bawa satu aja piala utama dari lomba,mereka terus bandingin gue sama lo seakan gue tuh bodoh banget dibandingin lo,gue cuma pengen nunjukin ke mereka kalau gue juga bisa bawa piala sendiri"tegas jaemin.

Felix terdiam,ia tak yakin mampu membujuk para guru untuk melepaskannya,tapi ia tak ingin juga ada yang membencinya seperti ini.

"sebelum lo bisa buat gue gantiin posisi lo jangan ngomong sama gue,gue juga gak akan berhenti gangguin lo"tak ingin menunggu respon felix ia meninggalkan felix begitu saja.

Felix tak mengejar,ia merenungi perkataan jaemin,apa yang harus ia lakukan untuk tak ikut dalam lomba besok?ia harus memeberi alasan apa agar dibebaskan untuk tak ikut?

Felix bingung ia merasa serba salah.

***

"felixxx"

Bruk

Jisung dan teman-temannya berlari menuju felix yang terkena bola,mereka tadi sedang bermain sepak bola,namun felix lewat dan tak mendengar teriakan mereka untuk menjauh dari tempatnya berdiri alhasil bola mengenai kepalanya.

"lo ngapain sih?!!kita udah teriak buat minggir ngapa lo diam aja?"teriak jisung yang  membantu felix berdiri.

Felix tak menjawab,ia memegangi kepalanya yang sedikit pusing,hantaman dari bolanya sebenarnya tak terlalu kuat hanya saja mengingat fisik felix yang lemah jadi ia gampang tumbang.

mengapa kita berbeda?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang