1

2.1K 117 2
                                    

Jisung melangkah kan kakinya menuruni tangga,baru sampai di pertengahan tangga ia menghentikan langkah nya.

"Hahaha"

"felix,kamu kenapa kalau makan masih belepotan sih nak?
bunda ngerasa kamu masih anak-anak tau nggak"

"hehe,maaf bunda.."jawab felix sambil membersihkan sisa nasi dan sambal disudut bibirnya.

"hehe hehe dipipi lo juga nih,emang anak bunda yang satu ini tuh manjanya kebangetan minta di bersihin"

Omel lino namun tetap membersihkan pipi dan sudut bibir sang adik yang kotor.

"hehe,makasih abang"

"sama-sama adek abang yang manis "lino menggoda felix.

"ih abang,felix tu ganteng bukan manis,catet ganteng!"

Felix menggembung kan pipinya.

"hahaha"

"ya ampun kalian ini lucu banget sih,sadar dong dek kamu itu manis bukan ganteng"

Papa juga ikut menggoda sambil mencubit pipi felix,membuat felix tambah kesal.

"papa ih..sakit tau"

"ya ampun ya ampun, pipi nya gemoy banget sih,utututu.."sang papa beralih menguyel-uyel pipinya.

"PAPA!"

"hahaha"

"papa udah dong,kasian itu pipi anaknya ampe merah,nanti si adek ngambek lagi"

Nak kan ibunegara jadi ngomel.

"Hehe iya bunda"

Lino dan bunda menggelengkan kepala melihat tingkah papa dan felix.

"mau nambah nasi nya lix?"

"nggak"

"minum?"

"nggak"

Sepertinya felix merajuk.

"eh,ngambek nih?utututu masa orang ganteng ngambek,nggak keren deh"

"PAPA!"

"HAHAHA"

jisung terdiam melihat suasana hangat di meja makan,keluarganya terlihat bahagia,berbeda sekali nanti saat ia bergabung disana,suasana akan berubah canggung tak sehangat saat ini.

Mereka terlihat sangat bahagia walau tanpa ada dirinya,kenapa mereka memulai sarapan tanpa menunggunya?
Jawabannya karena ia tak penting.

Dari pada bergabung jisung lebih memilih langsung berangkat kesekolah,ia tak ingin mengganggu.

Namun langkahnya terhenti begitu suara sang papa memanggil nya."jisung,ayo makan dulu,kamu mau kemana?"

Mau tak mau ia menghampiri meja makan,"jisung mau langsung berangkat pa"

"kenapa gak sarapan dulu?
Ayo sini duduk"

Bunda menepuk kursi di sebelah kanan nya.

Jisung menggeleng"mau sarapan di sekolah aja,lagian udah di tungguin teman-teman"

"kenapa buru-buru banget?nanti ajalah kesekolah nya bareng sama gue sama felix"lino menawarkan.

"nggak usah bang,mau berangkat sekarang,udah yah pa,abang,bunda..jisung pergi dulu"jisung menyalami tangan papa dan bunda nya tak lupa sang kakak.

"yaudah,hati-hati"

"iya"

Jisung mengabaikan satu orang disana,lalu melangkahkan kakinya menuju pintu keluar,ia tak bisa berlama-lama disana,menyesakkan.

Felix yang di abaikan pun hanya bisa diam,jika ia angkat bicara maka kakak kembar nya itu akan marah.

Setelah mengeluarkan motor ninja merah kesayangannya dari garasi dan memanaskan mesinnya jisung langsung melajukan kuda besi itu,ia tak lupa memakai helm.

Jisung melamun,meski orang tuanya masih bicara dan perhatian padanya namun tak sebanding dengan perhatian mereka pada sang kembaran,

Ya ...jisung dan felix kembar,ia lahir lebih dulu,ia lahir pada tanggal 14 september pukul 11.30 sedangkan sang adik 1 jam setelah nya yang mana berarti itu keesokan harinya,tanggal 15.

Jisung dan felix tak seperti anak kembar pada umum nya,mereka bagaikan rival,tak pernah akur.

Sebenarnya hanya jisung yang menganggap sang adik rival,felix sama sekali tak pernah melawan nya.

Felix selalu berusaha mengajak nya bicara dan berbaikan,ia akan bersikap baik meski jisung selalu mengabaikannya.

Jisung menganggap  sang adik seolah tak ada meski felix tepat berada didepan nya.

Ia membenci adiknya,baginya semua tingkah felix memuakkan,adiknya yang polos itu sungguh ia tak menyukainya.

Sebenar nya ada alasan kenapa jisung membenci felix,ia akan menceritakan semuanya pada kita nanti.

mengapa kita berbeda?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang