Jisung sedang menunggu chenle yang katanya akan menjemputnya ,pemuda itu mengatakan ia ingin ke makam felix dan meminta jisung untuk menemaninya.
Ia tak menolak karena beberapa waktu ini ia sibuk dengan ujian jadi tak sempat menengok felix.
Semuannya mulai kembali normal,disekolah sudah tak ada lagi yang mengungkit tentang felix,cerita tentang kembarannya sudah hilang seperti tertiup angin.
Jaemin berhasil membawa medali di olimpiade kemarin,membuat ia dibanggakan oleh guru,ia berhasil membuktikan kemampuannya,memang benar ia tak kalah unggul dari felix dan chenle,jaemin hanya perlu dukungan dan kepercayaan...
Hidup jisung sekarang juga banyak berubah,keluarga nya sekarang benar-benar memerhatikannya dan menghujaminya dengan kasih sayang.
Mereka berhenti membahas tentang felix,bukan bermaksud melupakan hanya ingin mengiklaskan.
Walau jisung tau jika bayang-bayang tentang sang adik masih melekat kuat diingatan mereka tapi jisung bersyukur mereka berusaha keras untuk tak terlalu memikirkan,mereka beralih memperhatikan jisung dan memberikan kasih sayang dan kebahagian yang selama ini ia dambakan.
Jisung bersyukur sekali.
Tin tin
Suara klakson membuyarkan lamunan jisung,ia segera keluar dan menghampiri lalu masuk ke mobil milik chenle.
"mau beli bunga dulu?"tanya jisung sambil memasang selbelt nya.
Chenle menggeleng"udah gue beli tadi,langsung ke makam aja"jawab chenle,ia menunjuk sekeranjang bunga mawar yang terletak di bangku belakang.
Jisung mengangguk,setelah chenle melajukan mobilnya,tak ada pembicaraan...mereka berda dalam suasana yang canggung.
Semenjak felix meninggal chenle memang tak pernah lagi bergaul dengan jisung,seungmin dan ayen,ia menutup dirinya dan fokus belajar.
Sampai di pemakaman mereka menghampiri makam yang bertuliskan Felix dirgantara,jisung membersihkan rumput dan dedaunan yang berada di atas makam.
Setelah selesai chenle langsung menebarkan mawar tadi,setelah itu mereka berdoa untuk felix.
Jisung menutup matanya.
"felix..sekarang kakak sudah bahagia,lo nggak usah khawatir lagi bahagia disana,makasih buat semuanya kak jiji sayang kamu,dan tolong datang kemimpi kakak ,kak jiji kangen banget sama felix,maaf baru bisa jengukin felix sekarang kemaren kakak sibuk sama sekolah"
Ia membuka matanya begitu doa dan apa yang ia katakan pada sang adik sudah ia sampaikan.
Ia berdiri dan mengajak chenle untuk meninggalkan makam,chenle mengangguk ia mengelus nisan felix cukup lama,di dalam hatinya ia menyampaikan sesuatu pada felix.
Jisung hanya mendengar gumaman yang tak jelas dari mulut chenle.
"gue pamit lix..."
Chenle berdiri dan mengikuti langkah jisung yang berjalan lebih dulu,semilir angin menerpa wajah mereka saat berjalan,aroma khas felix menyeruak diindera penciuman mereka membuat langkah mereka terhenti.
Baik jisung maupun chenle memutuskan tak berbalik,mungkin felix ada disini tapi meski berbalikpun mereka tak akan bisa melihatnya,hanya felix yang sedang tersenyum melintas dipikiran mereka,mungkin felix senang karena mereka menjenguknya.
Chenle dan jisung meninggalkan area pemakaman,
"lusa gue balik ke china ke negara gue dilahirkan...gue mau lanjutin sekolah disana,mungkin gue gak bisa jengukin felix lagi"ucap chenle tiba-tiba.
KAMU SEDANG MEMBACA
mengapa kita berbeda?
Fanfiction"ji ...felix minta maaf"-felix "gue gak akan maafin lo,gue benci lo lix"jisung Jisung sangat membenci felix,jisung menganggap sang adik seolah tak ada meski felix berada tepat didepan nya. Warning🚫 bahasa campur aduk Bukan bxb This is -brothership ...