01. Nikah or Pacaran?

23.1K 584 22
                                    

WELLCOME TOO LAPAK ANGKASA!

Sebelum itu yuk follow, vote and absen!


Follow akun ig ku guyss
@lvly.68

Okee, sebelum baca tekan bintangnya yaa😍😘

Typo tandain:v

Angkasa Gevran Mahendra, Angkasa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Angkasa Gevran Mahendra, Angkasa. Lelaki tampan yang kata orang di sekolah Angkasa itu cuek, dingin, ditambah kalau bicara itu singkat mulu. Tapi lain lagi dengan Angkasa yang ada di rumah. Di rumah, Angkasa itu penurut, tengil, manja, kekanak-kanakan, dan selalu bikin ortunya dibuat naik darah. Tapi jika sedang bersama dengan anak geng ANTARAX, atau geng yang ia ketuai. Laki-laki itu terlihat tegas, dan menunjukkan sifat dinginnya.

Angkasa dengan santainya mencomot satu potong kue yang sengaja Ibunya tata rapih di meja makan. Setelah mendapat teriakan emas dari sang Ibunda tersayang, ia berlari dengan tertawa puas.

Namun, belum satu menit. Angkasa kembali dengan tatapan jailnya, seolah sudah tau rencana apa yang akan ia lakukan. Ia melirik kanan-kiri, mencoba melihat situasi aman atau tidak. Setelah dirasa aman, Angkasa mengambil beberapa kue, buah-buahan, serta cemilan lainnya kedalam baskom berukuran sedang.

Ibunya--Alista Maharani, tentu saja menyaksikan kelakuan putranya. Berkacak pinggang kemudian berjalan dan menjewer telinga Angkasa dengan keras.

"Aduhh, duhh..." ringis pelan.

Alista berdecak. "Angkasa! Udah berani nyolong, ya?!"

Angkasa meringis, berusaha melepas jeweran maut tersebut. "Enggak kok Bun, enggak," elaknya yang jelas-jelas sudah ketahuan.

Wanita itu memijat pangkal hidungnya, jengah dengan kelakuan randem putra tunggalnya. "Angkasa... Jangan gitu, Bunda nyiapin ini semua bukan buat kamu makan. Tapi, Bunda nyiapin semua ini buat tamu. Bunda capek lho buat ini berjam-jam, kamu gak kasian?" Alista berujar seolah sedang menasehati bocah berusia 4 tahunan.

Angkasa menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. Laki-laki itu merasa bersalah. "Hehe, maaf, Bun. Eh iya, Bunda bilang semua ini buat tamu, siapa tamunya?"

"Ada deh, ntar juga kamu tau," ucapnya dengan senyuman. Kemudian kembali pada kegiatan memasaknya.

Angkasa bergumam dengan malas. Dilanjut oleh gerutuan tak bermutu dari bibirnya. Berjalan tidak tentu arah, Angkasa menghentikan kakinya di ruang keluarga. Tentu ia tidak sendiri, melainkan ada Ayahnya yang sedang membaca koran dengan ditemani secangkir kopi.

ANGKASA | Bad Husband [PROSES REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang