22. Kembali

6K 228 0
                                    

Typo tandain:v

"what if we save up to make the baby?" tanya Angkasa dengan suara berbisik

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"what if we save up to make the baby?" tanya Angkasa dengan suara berbisik.

Jesslyn menggeleng. "Gak mau! Minggir kamu!" Setelah mendapat jalan Jesslyn masuk ke-rumah dengan menggidikan bahunya ngeri. Bagian bawahnya saja masih sakit dan perih. Bagaimana jika mereka kembali mela--ah lupakan.

Angkasa yang melihat itu geleng-geleng kepala. Lagipun, ia tidak akan melakukannya kembali. Kemarin malam adalah sebuah kecelakaan, dan ia melakukannya dalam keadaan tidak sadar. 

Kakinya berjalan mengikuti sang istri masuk ke rumah. Beda lagi dengannya, Jesslyn pergi ke kamar untuk mandi, sementara Angkasa lebih memilih menonton televisi dan berleha-leha.

Tidak lama setelah itu, suara nada dering dari ponselnya memecah fokus Angkasa. Tangannya terulur membawa ponsel yang ia letakan di meja. Kemudian menggesel ikon berwarna hijau.

"Halo?" tanya Angkasa kepada Leo yang menelponnya.

"Mereka kembali."

Kening Angkasa menyerit bingung. "Mereka? Siapa yang lo, maksud?"

"Anak Levator. Cepet lo kesini, anjing!"

Angkasa yang semula tiduran kini bangkit berdiri tegak. "Sial! Ngapain mereka?"

Leo berdecak sebal. "Lo gausah banyak tanya. Basecamp dalam bahaya, Angkasa!"

"Oke. Gue kesana sekarang."

🍁

"Mau lo apa?" Angkasa bertanya. Nada bicaranya terlihat sangat santai.

Farhan-ketua Levator maju satu langkah. Tangannya ia masukan kedalam saku celana, setelahnya tersenyum miring. "Mau gue?" tanyanya. "Mudah sih. Lo tinggal minta maaf dan jujur kalau salah satu anggota sialan lo itu telah bunuh adik gue!" Sarkasnya.

Dengan wajah yang terlihat santai dan aman, Angkasa menaikan sebelah alisnya. "Oh, ya? Emang lo punya bukti apa kalau anggota kita yang udah bunuh adik lo?" Angkasa bertanya.

Farhan mengepalkan tangannya kuat-kuat. Bahkan sampai urat lehernya terlihat. "Gue nemuin jaket logo Antarax disana. Jelas kalau Antarax pelaku matinya adik gue!"

"Waktu kejadikan kita semua lagi ngadain acara di bogor. Mana mungkin Antarax pekakunya?" Damar menyahut.

Memang, saat mereka dikabari jika adik Farhan meninggal karena pembunuhan, mereka bergegas untuk kembali ke jakarta. Dulu Antarax dan Levator bersahabat, bahkan mereka sesama anggota terlihat akrab. Namun, saat kecurigaan Farhan terhadap Antarax dan mengira jika merekalah yang membunuh adiknya, Levator membenci dan mulai bermusuhan dengan Antarax. Bisa saja salah satu anggota mereka yang tidak ikut berlibur adalah pelakunya.

ANGKASA | Bad Husband [PROSES REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang